Wako Ajak Warga Lestarikan Warisan Budaya Melayu
Tanjungpinang, Radar Kepri-Indonesia memiliki keanekaragaman suku bangsa dan karya intelektual yang merupakan kekayaan warisan budaya yang sangat melimpah. Melimpahnya kekayaan warisan budaya di ungkapkan oleh masyarakat pendukungnya melalui Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional.
Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar revitalisasi pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional drama mendu dan cerita rakyat Kota Tanjungpinang, yang dibuka secara resmi oleh Direktur Jendral Kemendikbud Kacung Marijan, ditandai dengan pemukulan Gong didampingi Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah, SH beserta Wakil Walikota, Ketua TP PKK Kota Tanjungpinang, di Lapangan Pamedan A. Yani, Tanjungpinang, Jum’at (18/10) Malam.
Turut hadir pada revitalisasi Kebudayaan ini, Dirjen Pembinaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Wakil Walikota Tanjungpinang H. Syahrul, S. Pd, Ketua TP PKK Kota Tanjungpinang H. Yuniarni Pustoko Weni, SH, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang Drs. HZ. Dadang AG, LAM, Budayawan serta Seniman.
Dalam sambutannya, Dirjen Kemendikbud, Kacung Marijan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Walikota Tanjungpinang atas kerjasamanya pada kegiatan ini, kita ketahui bahwa, Kekayaan kebudayaan bangsa Indonesia yang banyak dan luar biasa ini perlu dilestarikan. Kegiatan yang digelar ini, merupakan langkah pemerintah dalam upaya melestarikan dan memberi pengetahuan warisan budaya tradisional untuk diketahui masyarakat terutama para pelajar.
Lebih lanjut Dirjen Kebudayaan menjelaskan, sejauh ini ragam warisan budaya tak benda baik yang saat ini sudah terdaftar sebanyak 2.632 warisan budaya, 66 warisan yang telah ditetapkan.”Saya berharap ke depan seni budaya Mendu ini dapat ditetapkan, untuk itu saya mohon bantuan, agar seni ini tidak di catat saja, tetapi ditetapkan sebagai warisan Budaya Indonesia.”Tuturnya.
Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah, SH, menyatakan pemerintah Kota Tanjungpnang sangat bergembira dan menyambut baik kegiatan kebudayaan ini, karena kegiatan kebudayaan ini dapat memberikan nilai tambah dan motivasi bagi masyarakat dan generasi muda Kota Tanjungpinang.
Lis menjelaskan, seni tradisi mendu ini adalah bagian tradisi dari masyarakat melayu yang mempunyai tradisi historisnya, mendu juga merupakan kesenian teather rakyat dengan budaya bertutur ini mengisahkan tentang ragam kehidupan masyarakat, dengan berkembangnya zaman kesenian ini boleh dikatakan hampir punah.”Mudah-mudahan dengan pelaksanaan revitalisasi kebudaya ini, kita dapat mempertahankan nilai-nilai seni daripada budaya-budaya melayu, khususnya kepada generasi saat sekarang yang hampir melupakan seni mendu ini, Pemerintah Kota Tanjungpinang berharap seni Mendu dapat di pertahankan dan dilestarikan dengan baik sebagai kekayaan budaya yang ada di Kepulauan Riau, khususnya masyarakat Kota Tanjungpinang.”Ujar Lis.
Sementara itu, Samsulhadi selaku ketua pelaksana kegiatan Direktorat Kemendikbud mengatakan kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 18 sampai dengan 20 Oktober, kegiatan ini diikuti oleh 200 orang peserta yang terdiri dari Balai Pelestarian Nilai Budaya, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari wilayah Pangkalpinang, Bangkabelitung, Pekanbaru dan Jambi, seniman, akademisi serta 228 orang pelajar SMP, SMA dan Guru pendamping. Dengan rangkaian kegiatan pagelaran seni, saresehan dan dialog yang akan dilaksanakan di Hotel Aston.”tuturnya. Acara dimeriahkan juga, dengan pagelaran seni teater Mendu dari Sedanau Kecamatan Bungguran Barat, dan Tarian Zapin Hulu Riau.(hum/red)