Ratusan Ibu Rumah Tangga Natuna Demo PLN
![Ratusan Masyarakat Ranai Melakukan Demo ke PLN Ranai di Jalan Datuk Kaya Wan Moh Benteng Jemangan Ranai.](https://radarkepri.com/wp-content/uploads/2014/11/Ratusan-Masyarakat-Ranai-Melakukan-Demo-ke-PLN-Ranai-di-Jalan-Datuk-Kaya-Wan-Moh-Benteng-Jemangan-Ranai..jpg)
Ratusan Masyarakat Ranai Melakukan Demo ke PLN Ranai di Jalan Datuk Kaya Wan Moh Benteng Jemangan Ranai.
Ranai, Kepri Info-Setelah selama ini menahan amarah akibat ulah PLN Ranai yang mematikan Listrik tidak karuan alias tidak teratur, akhirnya Selasa (25/11) sekitar pukul 09.00 WIB. Ratusan Ibu Rumah Tangga (IRT) yang menamakan diri dari Aliansi Wanita Peduli Natuna itu akhirnya menggelar aksi demo dalam jumlah besar.
Dari pantauan langsung media ini di lapangan, ratusan Ibu-Ibu Masyarakat Ranai itu sebelum mendemo kantor PLN, mereka terlebih dahulu mendemo Kantor Dewan Perwakilan Daerah DPRD Kabupaten Natuna, untuk meminta dukungan dari wakil rakyat tersebut. Kedatangan ratusan Ibu-ibu disambut oleh Ketua DPRD ,Yusri Pandi dan beberapa Anggota DPRD lainya.
Menurut Yusri , Pihaknya juga memeng sudah berencana akan melakukan pemanggilan terhadap pihak PLN. Namun, karena ia ada tugas luar kota rencana itu belum terlaksana.Karena selalu didesak oleh ratusan ibu –ibu tersebut untuk seluruh anggota DPRD juga ikut ke Kantor PLN, Yusri serta beberapa anggota DPRD lainya, Aris Munandar, Wan Syopian, Jek, terpaksa ikut ke Kantor PLN Ranai.
Ratusan Ibu-ibu tersebut menuntut pihak PLN. yang pertama .”Kami meminta kepada pihak PLN mulai hari ini tidak ada lagi pemadaman bergilir, dan harus hidup 24 jam, yang ke 2, meminta kepada Pimpinan PLN pusat untuk segera mengganti kepala PLN Natuna dengan yang lain, yang ke 3 apabila permintaan kami tidak dipenuhi kami tidak akan membayar tagihan listrik sampai tuntutan kami dipenuhi.”Papar Rahayu sebagai Koordinator aksi tersebut.
Sebagai luapan amarah ibu-ibu tersebut, kantor PLN Ranai dilempari oleh telur busuk dan tomat Busuk, serta botol air aqua gelas, akibat dari lemparan tersebut lokasi kantor PLN tersebut berubah menjadi genangan putih dan sari telur, akibat lemparan tersebut kaca jendela serta bagian atap kantor PLN itu pecah dan roboh.
Negosiasi antara pihak PLN dan Ibu-ibu pendemo sampai pukul 12.00.Wib. masih belum menemui jalan buntu, Pendemo juga meminta Bupati Iliyas Sabli untuk datang memberikan solusi kepada masyarakat, dan mendesak pihak PLN agar tidak lagi mematikan lampu sesuka hatinya. Namun, ratusan ibu-ibu itu terlihat kembli kecewa, sebab Ilyas tidak kunjung datang, amarah ibu-ibu ini kembali sempat meluap aksi lempar-melempar kantor PLN kembali terjadi. Beberapa aparat kepolisian dan petugas Satpol PP yang mengamankan aksi tersebut juga menjadi sasaran lemparan telur dan tomat. Ibu-ibu ini juga mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi apabila tuntutanya tidak dipenuhi oleh PLN.
Pada kesempatan tersebut, pihak PLN mengatakan, terjadinya pemadaman secara bergilir disebabkan adanya kerusakan 2 mesin PLN.”Sehingganya kami terpaksa melakukan pemadaman secara bergantian, sekali lagi kami minta maaf kepada seluruh masyarakat Natuna yang terkena dampak dari pemadaman ini.”jelas pihak PLN Tersebut.
Emosi masyarakat dengan adanya wawancara Kepala PLn dengan Bupati Natuna di RRI Ranai, Pihak PLN mengatakan disetiap bulan PLN mengalami kerugian sebesar Rp miliar, sedangkan uang masuk dari pungutan masyarakat tidak mencapai 2 miliar perbulan. Keterangan pihak PLN tersebut dinilai tidak masuk akal sehat, kalau pihak PLN sudah mengalami kerugian sebesar Rp. 5 miliar disetiap bulan, tentu PLN Ranai sudah lama gulung tikar, dan angkat kaki dari Ranai.
Yang menjadi pertanyaan sudah selama ini PLN berada di Ranai kenapa kok sekarang baru adanya bahasa kerugian yang dilontarkan oleh pihak PLN.”Apakah pihak PLN nak minta subsidi lagi sama Bupati ”Ucap Masyarakat yang melakukan aksi tersebut.
Beberapa masyarakat mengaku akibat tidak teraturnya pemadaman listrik tidak sedikit peralatan eletronik masyarakat mengalami kerusakan, Sap misalnya, pengusaha photo copy ini mengaku kepada media ini disela-sela aksi demo tersebut mengaku.”Sudah banyak mesin fotocopy kami yang rusak akibat hudup mati-hudup mati PLN yang tidak teratur.”Aku Sap. (herman)