; charset=UTF-8" /> Honor Guru TPQ Terhambat Regulasi - | ';

| | 393 kali dibaca

Honor Guru TPQ Terhambat Regulasi

Wakil Bupati Natuna.

Natuna, Radar Kepri- Mungkinkah perkembangan dan kelangsungan proses belajar dan mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an di Natuna akan mati suri. Akibat sulitnya aturan regulasi pemerintah daerah dalam memberikan bantuan dana pembinaan kepada TPQ beberapa tahun terakhir ini.

Apakah hal ini benar ?.Atau hal ini hanya sekedar elakan pemerintah untuk menghindar agar tidak memberi bantuan dana pembinaan kepada pendidikan Al-qur’an di tanah melayu ini ?.

Pertanyaan diatas wajar mencuat karena beberapa tahun terakhir ini pemerintah Kabupaten Natuna telah menyampaikan bahwa adanya upaya pemerintah ingin membantu TPQ di Kabupaten Natuna. Namun, niat baik pemerintah daerah ini sampai saat ini belum terealisasi, konon disebabkan takut dengan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) akan menjadi temuan BPK di kemudian hari.” Sebab, hibah katanya tidak diberikan kepada lembaga secara berulang, pada masa terdahulu TPQ sudah pernah mendapat bantuan secara berturut turut.”Terang Bupati melalui Wakil Bupati Natuna Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti, Senin, (08/05) di ruangan kerjanya Kantor Bupati Bukit Arai.

“Karena banyaknya aturan yang menghambat untuk memberikan bantuan kepada lembaga TPQ ini sampai saat ini pemerintah belum bisa memberikannya.

Namun, Pemerintah tetap masih berupaya untuk berkoordinasi dengan BPK terkait hal itu, bagaimana regulasi yang pas, dan tidak menyusahkan kedua belah pihak pemerintah dan TPQ di kemudian hari. Tetapi upaya itu sampai saat ini belum ada regulasi yang pas.”Tambah Ngesti.

Menanggapi keterangan pemerintah Natuna yang disampaikan oleh Wakil Bupati Ngesti Yuni Suprapti. Beberapa Masyarakat dan para Guru TPQ di Natuna angkat bicara, Menurut Diana, (35) warga Ranai, kepada Media ini mengatakan,” Sangat disayangkan sikap pemerintah yang seakan akan mempersulit bantuan untuk pendidikan Al-Qur’an akhir akhir ini. dan hal ini sudah seharusnya dipertanyakan kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Ada apa kok dipersulit bantuan untuk lembaga pendidikan Al-qur’an?

Sementara pemerintah dan masyarakat mengharapkan generasi muda masa depan indonesia ini untuk lebih berakhlaq. Namun proses dan dukungan tidak diberikan oleh pemerintah.

Jangan salahkan kalau akhlaq dan moral anak anak bangsa ini semakin hari semakin hancur oleh budaya budaya barat. Orang tua tidak lagi dihargai dan para guru pun tidak lagi dihormati.

Pergaulan semakin bebas, anak anak negeri ini lebih tertarik menongrong di tempat tempat sepi dari pada belajar mengaji. Panggilan azan tidak lagi dihiraukan, mereka lebih suka mengkosumsi Lem Pox dan Komix.

Kalau semakin maraknya hal ini di Natuna pemerintah jangan menyalahkan siapa siapa, salahkanlah sikap pemerintah yang seakan akan tidak perduli dengan pendidikan agama di daerahnya.

Dan jangan salahkan juga kalau Allah mulai murka kepada kita. Karena para pemimpin daerahnya tidak lagi menghiraukan pendidikan Agama Allah di daerahny.

Kalau aturan pemerintah tidak membolehkan memberikan bantuan secara berturut turut itu boleh boleh saja, tetapi jangan kepada lembaga pendidikan, seperti lembaga pendidikan TPQ ini jelas berkelanjutan, karena generasi terus lahir dan belajar, beda dengan lembaga LSM dan OKP.”Jelas Alumni STAI Natuna ini. (Herman)

Ditulis Oleh Pada Sen 08 Mei 2017. Kategory Natuna, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek