Pengelola Rimba Jaya “Bohongi” Wawako
Tanjungpinang, Radar Kepri-Perintah Wakil Walikota (Wawako) Tanjungpinang, H Rahma S Ip agar pembangunan dan penimbunan tanpa ijin di kawasan Rimba Jaya dihentikan, ternyata tak digubris pihak pengembang. Buktinya, Rabu (05/12) pekerja masih melakukan aktifitas pembangunan didepan lahan gedung RRI tersebut.
Hal ini jelas menunjukkan tidak adanya itikad baik dari pengembang untuk mematuhi instruksi Wawako Tanjungpinang yang sudah turun dan meninjau langsung ke lokasi sehari sebelumnya.
Dalam pertemuan dengan Juliet, pemilik kawasan memang terlihat protes dan keberatan jika pembangunan itu dihentikan dengan dalih tukang yang bekerja sudah dibayar. Namun akhirnya Juliet menyerah dan menyatakan akan menghentikan aktifitas pembangunan ilegal tersebut. Ternyata hal ini hanya akal bulus pihak pengembang, buktinya Rabu (05/12) pembangunan terus berlanjut.
Tidak adanya pengawasan dari petugas Satpol PP untuk memastikan instruksi Wawako itu dilaksanakan diduga penyebabnya masih berlanjutnya pembangunan ilegal tersebut.
Bahkan muncul isu tak sedap dilapangan, diantaranya, beredar kabar Wawako sudah “diamankan” sehingga proses pembangunan ilegal dapat terus berjalan.”Sampai tadi, jam 14 00 Wib masih ada yang bekerja bang.”ungkap seorang pewarta sambil memperlihatkan bukti foto beberapa pekerja sedang memplester bangunan tanpa ijin tersebut.
Kabar miring lain, sejumlah oknum di jajaran Pemko Tanjungpinang diduga sudah menerima “upeti”setiap bulannya. Hal itu pulalah yang menyebabkan instruksi Wawako itu terkesan dianggap angin lalu oleh bawahannya.
Sampai hari ini, belum terlihat papan larangan membangun atau menimbun dari dinas terkait di lokasi Rimba Jaya. Padahal, dalam pertemuan Wawako yang didampingi Kadis PTSP, H Hamalis, Kakansatpol PP, Drs Efendy serta OPD lain terungkap “raibnya”ratusan juta uang negara alias Pendapatan Asli Daerah (PAD) diratusan outlet maupun bangunan lain di kawasan Rimba Jaya tersebut.
Kemudian, belum terlihat upaya serius dari Pemko Tanjungpinang, khususnya biro hukum menarik ratusan juta pajak yang “ditilep”penguasa Rimba Jaya tersebut. Sehingga wajar timbul stigma, kawasan Rimba Jaya itu seperti negara di dalam negara.(irfan)
kalau lah bener berite ini tak jelas juga pemerintah kite neh… apa benar pemerintah kite ini segampang itu makan upeti dari pengusaha yang tidak bertanggung jawab.
VIRALKAN!!!!!
Kalau perlu kite kirim berite ini ke KPK
kalau lah bener berite ini tak jelas juga pemerintah kite neh…
VIRALKAN!!!!!
Kalau perlu kite kirim berite ini ke KPK, supaye kota tercinta kite neh tetap beradab
kita minta pemerintah tegas terhadap tindakan-tindakan yang merugikan pendapatan daerah, apalagi sampai berani membangkang pemerintah setempat.
kita kirim berita ini ke pemerintah pusat, termasuk KPK