Tambang Ilegal di Bintan di Beking Orang Pusat
Bintan, Radar Kepri-Meskipun tim terpadu penertiban tambang illegal telah menutup aktivitas tambang biji bauksit illegal. Namun, Rabu (26/10) sekitar lalu pukul 01 30 Wib, aksi “perampokan dan penjarahan” hasil mineral bumi di sejumlah pulau-pulau kecil di Kecamatan Bintan Timur, masih saja berjalan dengan lancar. Seperti di gugus Pulau Telang, Mantang, Malingkar serta Pulau Buton termasuk pulau-pulau kecil lainya.
Hal ini diungkapkan salah seorang pekerja dilokasi tambang yang meminta namanya tidak dipublikasi. Sumber yang tergabung dalam organisasi, Ikatan Bongkar Muat (IKBM) ketika dijumpai Radar Kepri disatu tempat di Sei Jang, Selasa (15/10) terkait dengan aktivitas tambang bijih bauksit di sejumlah tempat di Kecamatan Bintan Timur, menceritakan.”Penutupan aktivitas tambang di Bintan itu, hanya akal akalan mereka saja itu bang. Buktinya hingga saat ini aktivitas mereka masih berjalan.”Katanya.
Masih sumber yang sama.”Memang kemaren itu tim gabungan turun ke lokasi dan menyita beberapa komponen alat-alat berat di lokasi tambang. Seperti di Sei Enam Darat. Namun yang dipulau-pulau kecil, seperti di Pulau Mantang, Telang, Tanjung Buton dan pulau Namun. Hingga saat ini aktivitas mereka masih lancar.”Jelasnya.
Ditambahkan.”Mana bisa tambang itu ditutup bang, mereka semua punya beking. Dan bekingnya mereka bukan main-main. Jangankan Bupati, Gubernur saja tak akan mampu untuk menutupnya. Karena beking mereka orang dari pusat.”tegasnyanya.
Buktinya, lanjut sumber, di pulau Telang itu, sekarang ini ada 2 tongkang bersandar untuk muat. Sebentar lagi saya ke sana loading.”ucapnya.
Ketika ditanya kenapa dia mengetahui, sumber itu mejawab.”Ya saya tahu-lah bang. Saya kok yang bekerja bongkar muat di daerah itu.”Tambah sumber itu lagi. Radar Kepri kemudian turun kelapangan, ternyata informasi itu benar adanya. Di sejumlah pulau terlihat aktivitas “perampokan” biji bauksit.
Terkait dengan tudingan miring terhadat tim terpadu dari Pemkab Bintan itu, hingga berita ini diunggah, belum berhasil dijumpai Radar Kepri untuk konfirmasi dan klarifikasi.(ary/asr)
Betul tak tuh, takutnya ngarut-ngarut karena belum dapat jatah.