Tengah Malam, Kapolres Gerebek Penampungan Solar Ilegal di Dompak

Kapolresta Tanjungpinang, AKBP Patar Gunawan Aritonang S Ik (jaket hitam) sedang memeriksa kapal yang diduga penimbun solar ilegal, Sabtu (08/02). (foto by aliasar,radarkepri.com).
Tanjungpinang, Radar Kepri-Sabtu (08/02) sekitar pukul 21 00 Wib ponsel Radar Kepri bordering, tanda panggilan masuk. Setelah diangkat, ternyata ada informasi, di bawah jembatan Dompak. Malam ini ada solar ilegal yang akan ditimbun untuk dijual ke kapal di perairan OPL ke kapal tanker.
Menindak lanjuti informasi penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar ke dalam kapal yang akan diseludupkan ke Batam yang diduga beking oleh oknum berseragam. Kemudian awak media ini langsung turun, melakukan crosschek kelapangan. Ternyata informasi itu benar, terlihat di lokasi pelabuhan Tanjung Merbau yang biasanya dipergunakan memuat ikan. Kini menjadi pelabuhan bongkar muat solar yang di duga diseludupkan ke Batam. Selain itu, terlihat juga 2 buah tangki plastik di lingkari besi pengaman, berisi BBM.

Inilah dua tanki solar yang diduga ilegal di Dompak, Sabtu (08/02). (foto by aliasar,radarkepri.com).
Kemudian awak media ini menghubungi ponsel Kapolresta Tanjungpinang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Patar Gunawan Aritonag S Ik. Kapolres langsung turun beserta anggotanya lengkap dengan anggota buru sergap (buser) Polresta Tanjungpinang. Kapolres bersama anggota memeriksa tiga buah kapal yang bersandar di pelabuhan tersebut.
Setelah digeledah, polisi tidak menemukan kapal yang bermuatan BBM, petugas hanya menemukan BBM yang tersisa di dalam 2 buah tangki. Dalam aksi pengerebekan tersebut, terlihat juga Komandan (Danlanudal) kota Tanjungpinang, Letkol Laut (P) Sisyani, turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Informasi yang di terima awak media ini dari sumber yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan.”Penampung BBM ini sudah cukup lama bang. Yang bermain pak RT yang bernam Udin, tapi saya lupa, RT berapa.”sumber.
Sumber juga menjelaskan, solar tersebut merupakan jatah untuk para nelayan yang di subsidi pemerintah.”Untungnya besar bang, bias ratusan juta setiap bulannya.”tutup sumber.(aliasar)