Sui Hiok Soroti Kekosongan Dokter Spesialis di RSUD Daik Lingga
Lingga, Radar Kepri-Tidak adanya dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Encek Mariyam Daik Lingga. Khususnya untuk dokter spesialis anak dan penyakit dalam mendapat sorotan dari anggota DPRD Lingga, Sui Hiok.
pihaknya mengatakan, akibat permasalahan tersebut, setiap pasien yang berhubungan dengan anak dan penyakit dalam, pastinya akan dirujuk ke RSUD Dabo Singkep. Sui Hok menilai.”Terlihat ada perbedaan antara rumah sakit tersebut,”bebernya, Sabtu (12/10).
Dilanjutkan Sui Hok.”Dokter spesialis anak dengan penyakit dalam di Daik tidak ada, apa penyebabnya sampai itu tidak ada? Padahal anggaran sudah diadakan untuk pengadaan dokter spesialis,” herannya Sui Hiok.
Menurut Sui Hok.”Dari awal kita sudah sepakati, tidak ada perbedaan antara rumah sakit Dabo dan Daik. Setiap ada dokter penyakit dalam di Dabo, ya di Daik juga harus ada. Mau dijadikan apa wilayah Daik ini?,” tanya dia.
Lanjutnya, akibat tidak adanya dokter spesialis tersebut, pasien akan sulit untuk mendapatkan pelayanan yang mudah. “Jadi kalau pasien yang berobat ke rumah sakit, kalau masuk ke poli umum, maka harus bayar sendiri. Karena BPJS tidak bisa menerimanya. Sangat rusak pelayanan kesehatan ini,” ujar Sui Hiok.
Dengan demikian, Sui Hiok berharap adanya perhatian serius dari Pemerintah Daerah (Pemda) Lingga, khususnya Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) setempat, terkait permasalahan tersebut.
“Tidak ada alasan ketika tidak ada dokter yang mau bertugas di Daik. Kemudian saya minta Pemda harus berani menghidupkan kembali jaminan kesehatan Lingga, karena BPJS sudah tidak bisa bertanggung jawab sepenuhnya dengan pelayanan kesehatan kita,” sebutnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Encek Mariyam Daik Lingga, dr Suryadi membenarkan terkait kekosongan dokter spesialis anak dan penyakit dalam tersebut. Ia mengaku, kekosongan itu terjadi karena tidak ada dokter yang mau bertugas di Daik Lingga.
“Iya, dokternya tidak ada yang mau ke Daik. Sekarang kami merawat pasien dewasa yang seharusnya ditangani dr. Sp PD (Spesialis penyakit dalam) atau merawat pasien anak, kami tak bisa klaim ke BPJS, jadi pembiayaannya loss,” tuturnya.
Lanjut dia pihaknya sejak tiga bulan sebelum habisnya masa kontrak dokter spesialis tersebut di RSUD Encek Mariyam, sudah mengajukan ke Depkes. Namun, hingga sekarang belum ada yang mau bertugas di Daik. “Mencari dokter spesialis itu kewajiban Dinkes,”katanya. (Hendra)