Proyek RTLH di Air Glubi Belum Selesai Dikerjakan
Bintan, Radar Kepri-Sebanyak 54 unit proyek pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun anggaran 2013 lalu di Desa Air Glubi, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, hingga Rabu (15/01) tak selesai dikerjakan. Bahkan gaji buruh yang mengerjakan rumah tersebut belum dilunasi sesuai dengan kesepakatan.
Hal terungkap, ketika Y (40) salah seorang pemborong proyek pemerintah tersebut mengeluhkan upahnya belum dibayar sesuai kesepakatan. Di jumpai Radar Kepri Rabu (15/01) disalah satu kedai kopi dijalan Tambak, menceritakan.”Saya mengerjakan bangunan rumah di Pulau Air Tubi sebanyak 4 unit rumah, bangunan tersebut sudah hampir 85 persen siap. Hanya tinggal atap saja, itu-pun terkendala dengan bahan.”ucapnya.
Kemudian Lanjut Y.”Jika bahan bangunanya tidak terkendala, maka seluruh bangunan yang saya kerjakan sudah lama selesai. Anehnya setiap saya meminta upah, kepada pak Kades selalu, belum cair, sementara, saya juga perlu makan dan minum, dan membayar gaji tukang.”Keluh Y.
Masih Y.”Selama pekerjaan RTLH itu saya baru menerima uang upah sekitar Rp 14 juta. Namun, sisanya Rp 14 juta belum juga dibayar. Setiap saya mau meminjam uang untuk gaji tukang, selalu pak kades mengatakan dananya belum cair. Jadi kapan cairnya dana itu, kitakan perlu makan dan minum.”Tanya Y lagi.
Menindaklanjuti keluhan tersebut, media ini kemudian mengkonfirmasi dengan Camat Bintan Pesisir, Zulkhairi SE pada Rabu (15/01) via ponselnya, tentang upah tukang sebagian yang belum dibayar, menyampaikan.”Masalah itu saya akan cek dulu, karena yang menanganinya pak Kades dengan ketua kelompok, termasuk tim pendamping.”Jelasnya.
Kemudian Kata Zulkhairi.”Masalah uang untuk dana anggaranya masih utuh, di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bintan. Namun walau-pun begitu, saya akan cek dulu.”Tambah Zulkhairi.
Kepala Desa Air Glubi, Adi Surianto di konfirmasi Radar Kepri Rabu (15/01) via ponselnya, Terkait dengan sebagian upah tukang yang belum dibayar, mengatakan.”Bagaimana kita membayar lunas upah semuanya, sementara pekerjaannya baru mencapai 70 persen. Jika di bayar keseluruhanya, kalau tukang itu lari. Siapa yang akan menyelesaikan pekerjaan itu.”Katanya
Terkait dengan dana untk pembangunan tersebut Adi menjelaskan.”Masalah dananya masih utuh, dananya masih disimpan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bintan.”Jika pekerjaanya sudah selesai, maka upah mereka kita lunaskan. Kita juga tidak mau menahan uang hasil keringat orang.”Jelasnya.(aliasar)