; charset=UTF-8" /> Nelayan Tradisional di Tahan Malaysia, Mahasiswa Bintan Minta Pemerintah Bersikap - | ';

| | 132 kali dibaca

Nelayan Tradisional di Tahan Malaysia, Mahasiswa Bintan Minta Pemerintah Bersikap

Mahasiswa Bintan yang minta Pemkab Bintan bertindak agar nelayan tradisional Bintan dipulangkan Pemerintah Malaysia.(foto by Ramona).

 

Bintan, Radar Kepri – Menyikapi permasalahan nelayan tradisional kabupaten Bintan yang sampai saat ini masih tertahan di negara tetangga (Malaysia). Mahasiswa Bintan mulai mendesak berbagai pihak mulai dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat Republik Indonesia untuk memfasilitasi kepulangan nelayan tradisional tersebut dari negara Malaysia. Bintan, (17/4)

Angga Hardika selaku Ketua Umum Barisan Mahasiswa Bintan Pesisir (BMBP) meminta Pemerintah Pusat melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia untuk memberikan bantuan hukum dan melakukan upaya Diplomasi serta Lobi Politik dalam membebaskan Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan nelayan tradisional asal Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau yang masih ditahan di negara Malaysia.

“KBRI di Malaysia saya harapkan untuk dapat melakukan komunikasi intensif dengan otoritas Malaysia untuk memastikan status dan kondisi kesehatan nelayan yang masih ditahan di negara Malaysia, KBRI dan Kemenlu serta tim hukum seharusnya dapat melakukan upaya dengan peran Diplomasi untuk pembebasan para nelayan, agar mereka dapat kembali dengan selamat ke Indonesia,” tegas Angga.

Sehubungan dengan itu, beliau juga menyampaikan bahwasanya kepulangan nelayan Bintan tersebut bukan hanya tanggungjawab pemerintah pusat, namun juga merupakan tanggungjawab besar bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

“Pemda Bintan dan Pemprov Kepri seharusnya lebih cepat mengambil sikap dalam membantu kebebasan nelayan kita. Karna ini bukan hanya tugas pemerintah pusat dalam melakukan Lobi Politik dengan Negara luar, namun juga tugas pemerintah daerah untuk berkomunikasi dengan pihak pihak terkait dalam upaya membebaskan nelayan kita” kata Angga.

Disamping itu, Muhammad Zhein yang juga merupakan Mahasiswa Bintan sangat menyayangkan atas sikap dari pemerintah daerah Kabupaten Bintan yang saat ini terkesan lambat dalam mengambil sikap.

Dia juga mendesak PLT Bupati Bintan, Robby Kurniawan, S.P.W.K untuk mengambil langkah tegas dalam masalah ini.

“Sangat disayangkan ketika ada masyarakat Bintan yang tertahan di negara tetangga namun untuk upaya pembebasan dari pemerintah daerah sendiri terkesan lambat. Saya sangat mengecam Plt Bupati Bintan jikalau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan kepada nelayan tersebut” Tutup Zhein.(Mona)

Ditulis Oleh Pada Ming 17 Apr 2022. Kategory Bintan, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek