Menteri Susi Kunker ke Natuna
Natuna, Radar Kepri-Bupati dan Wakil Bupati Natuna Drs. H. Abdul Hamid Rizal, M. Si. dan Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti, hadiri kujungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan di Selat lampar Natuna.
Acara tersebut diberi tema “Untuk Pembangunan SKPT Menuju nelayan natuna maju dan mandiri.”
Selain Bupati dan Wakil Bupati juga hadir Danlantamal IV Tanjungpinang, Ketua serta beberapa anggota DPRD Natuna, Sekda Natuna Wan Siswandi, S. Sos. Para Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (FKPD) , Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemda Kabupaten Natuna. Ratusan perwakilan nelayan penerima bantuan pada kesempatan tersebut, serta undangan lainya.
Bupati Natuna Drs. H. Hamid Rizal, dalam sambutanya menyampaikan, bahwa Natuna salah satu daerah kepulauan di Daerah Propinsi Kepri, yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah yang patut dijaga kelestarianya.
Hamid juga berharap Espor Ikan Napoleon hasil tangkapan atau ikan napoleon budidaya masyarakat kembali lancar. Karena harga ikan napoleon yang lumayan mahal dapat menambah pendapatan ekonomi masyarakat natuna.
Pada kesempatan kujunganya pada Senin, 7 Agustus 2017 di Pelabuhan Perikanan Selat Lapar Kabupaten Natuna. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Puji Astuti dalam sambutanya menyampaikan, “Saya sudah 4 hari di Natuna dan sudah puas berkeliling di sekitar laut natuna.
Tetapi karena saya dari kecil sudah terbiasa hidup di laut, tu makanya saya tidak pernah merasa puas dengan laut.” Kata Susi.
Masih susi, laut natuna sangat bersih dan jernih, tetapi sayang banyak sampah plastiknya. Selain itu selama saya mengelilingi laut natuna dalam 3 hari ini masih banyak saya lihat kapal kapal Vietnam yang berkeliaran di perairan laut natuna.
Saya tekankan, Ini menjadi tugas PSDKP, TN AL, Polisi, Sahbandar untuk memberabtas dan menangkap kapal kapal tersebut.
Susi juga mengatakan, Kalau hukum, atau izin dapat diperjual belikan oleh oknum oknum yang berwenang di indonesia ini selesailah itu. “Tegas Susi.
Susi juga mengatakan, untuk memberantas para pencuri ikan itu tentulah kita harus bersinergi bersama sama menjaganya, tanpa TNI, Tanpa PSDKP serta Penegak Hukun lainya, tentu saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan saya.” Ucap Susi lagi.
Susi juga mengatakan, laut natuna sangat kumuh dengan plastik, “Kemaren saya ke Pulau Senoa, aduh.. Sampah plastik minta ampun.. Kalau sampah plastik ini dibiarkan begitu saja, saya jamin tidak akan ada Turis yang akan datang berkunjung ke Natuna. tetapi kalau launya bersih ikannya melimpah, turispun sebang datang ke natuna masyarakatpun kedepan jadi sejahtera.”Kata Susi.
Masih Susi, ” Saya berharap, mulai hari ini kalau Bapak bapak mengatakan laut adalah masa depan bapak sebagai orang natuna, mari Bapak bapak semuanya jaga laut natuna ini kedepan. Jangan dibelakangi lagi laut, mulai sekarang mari kita rubah dimana rumah rumah Bapak yang membelakangi laut, kita rubah kedepannya belakang jadi depan. Yang dulunya membelakangngi laut, rubah jadi menghadapi laut.
Bagi Bapak, Ibu yang menerima bantuan hari ini beberapa bulan kedepan akan saya datangi rumah Bapak-bapak. Saya harapkan rumah bapak semuanya sudah menghadap ke laut.”Tegas Susi.
Selain itu di lokasi yang sama Susi juga menyampaikan, Skala prioritas Sentra kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Merupakan pembangunan Pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan dengan basis spasial serta sektor kelautan dan perikanan sebagai penggerak utamanya.
SKPT Priorotas tahun 2017 yaitu, ada 12 (dua belas) pulau yaitu diantaranya : 1. Natuna, 2. Saumlaki, 3. Merauke, 4 . Mentawai, 5. Nunukan, 6.Talaud, 7.Morotawi, 8. Biak Nomrof, 9. Timika, 10. Rote Ndao, 11. Kota Sabang, dan 12. Sumba Timur. “Terang Menteri Susi Piji Astuti.
Pada kesempatan kujungan Menteri Susi Puji Astuti, juga menyerahkan bantuan kepada kelompok nelayan natuna, salah satunya santunan Klam Asuransi dari Jasindo, bagi nelayan atas nama Bujang Hitam, nelayan Desa Sepempang Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna yang mati secara wajar sebesar Rp. 160.000.000,(herman)