; charset=UTF-8" /> Mentalitas Sepeda - | ';

| | 106 kali dibaca

Mentalitas Sepeda

Oleh.

Irjen Pol Andap Budhi Revianto, Kapolda Kepri

Bersepeda jaman now, lebih tepat dan keren dikatakan “Gowes” oleh para bikers. Ini bahasa gaul bagi para pecinta olahraga sepeda.

Bersepeda akan memberikan spirit dalam menjalani dinamika kehidupan, utamanya bagi mereka yang memahami filosofinya.

Seiring perjalanan tugas, Saya sudah menjelajahi banyak tempat dengan bersepeda.

Mengayuh sepeda di Jakarta dan sekitarnya, berbagai medan menanjak di Kendari bukanlah kendala yang berat.

Bahkan, Baubau-Buton Sulawesi Tenggara, berbagai tanjakan yang eksotik di Ambon Maluku, Barelang Batam, Bintan – Tanjung Pinang Kepri dan beberapa rute lainnya telah terlewati. Aktivitas ke kantor pada pagi hari pun dijalani dengan bergowes ria.

Pertanyaan sederhana yang mengemuka, apa filosofinya sehingga gowes mampu memberikan spirit ?!!?

Kita dapat memulai suatu perjalanan dengan apa yang dimiliki, tanpa harus memiliki semua kapasitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Saat harus terjatuh, jangan berkecil hati tapi tetaplah semangat. Itu akan membuat kita merasa lebih kuat, dan cepatlah segera berdiri kembali untuk mencapai tujuan awal yang sudah ditetapkan.

Lepaskan segala kecemasan, akan membuat kita lebih tenang dan ringan menjalani semuanya, serta legowo saat yang lain ingin menyalip dengan mempersilahkan dan tersenyum padanya. Karena kita tidak tahu kemana arah tujuan yang bersangkutan. Kita tetap fokus dan terus berusaha mencapai tujuan kita sendiri.

Ada saatnya kita tidak selalu kuat, maka belajarlah untuk memahami dan mengelola semua perasaan yang muncul. Nikmatilah dinamika perjalanan.

Hindari rasa cemas, karena kecemasan akan membawa kita ke arah lain, bukan ke tujuan yang sudah ditetapkan. Mencoba jalur lain yang berbeda, akan memberikan pengalaman dan tantangan baru yang menunggu untuk kita taklukan.

Terkadang kita berhenti sesaat guna memperbaiki sesuatu yang dirasa kurang, sehingga perjalanan untuk sampai ke tujuan terasa lebih mudah dan nyaman.

Seiring berjalannya waktu, mungkin kita akan lebih banyak menemukan pelajaran-pelajaran hidup lainnya pada setiap kayuhan.

Memaknai secara sederhana, sebuah filosofi akan mendorong mental kita ke arah tujuan, itulah mentalitas sepeda.

Presiden Republik Indonesia ke 3, BJ Habibi, berkata: “Saya tidak pernah tidak bekerja. Saya memiliki mentalitas sepeda. Kalau Anda naik sepeda dan berhenti bekerja, Anda akan jatuh. Jadi kalau saya berhenti bekerja, saya akan mati”.

“Life is like riding a bicycle, you must keep moving (Hidup itu seperti mengendarai sepeda, untuk menjaga keseimbangan kita harus terus bergerak),” kata Albert Einstein.

Pada akhirnya, semoga kita semua memiliki mentalitas sepeda guna memacu semangat untuk terus dan terus berkarya serta berinovasi.

Ditulis Oleh Pada Sab 01 Des 2018. Kategory Cerpen/Opini, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek