; charset=UTF-8" /> Kepemimpinan - | ';

| | 598 kali dibaca

Kepemimpinan

Oleh : Astri Fitri Ferdiana.

Kepemimpinan adalah proses kegiatan mempengaruhi orang banyak dengan cara memberi pengarahan atau contoh agar orang lain yang dibina mau mengerjakan perintah dan tujuan kelompok atau organisasi. Seorang pemimpin beda dengan manager meskipun keduanya sama-sama memahami bisnis organisasinya dengan baik,seorang pemimpin bertanggung jawab dalam menciptakan visi organisasi,konsep bisnis,rencana,serta program untuk mencapai target organisasi,sementara manager bertanggung jawab atas penerapan dan pencapaiannya. Ciri – ciri seorang pemimpin kebanyakan orang bilng, yaitu charisma, pandangan kedepan, daya persuasi, dan intensitas. Ciri-ciri pemimpin berkarakter Sebagai berikut :
Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Jujur dengan kekuatan diri dan kelemahan dan usahauntuk memperbaikinya
Pemimipin harusnya berempati terhadap bawahannya secara tulus
Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalammenyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan penuh rasa hormatkepada pemimpinnya
Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing dan belajar dari mereka dalam situasikepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya
Memiliki kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional keilmuandalam jabatannya
Memiliki rasa kehormatan diri dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasatanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya
Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat ” team work “, kreatif, percaya diri, inovatif danmobilitas.
Tidak sedikit permasalahan yang harus dihadapi oleh suatu organisasi atau perusahaan bisnis,peran penting seorang pemimpin perusahaan diperlukan untuk menyelesaikannya,tidak sekedar hadirnya seorang pemimpin namun yang benar-benar memahami bagaimana menyelesaikan masalah tersebut selain itu juga tetap mampu mendorong para bawahan atau anak buah untuk tetap bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Garis besarnya adalah sekarang ini untuk menjadi pemimpin harus mengandalkan kualitas berfikir ,wawasan luas serta mau belajar dari oranglain.dan pada dasarnya seorang pemimpin akan memberikan pengaruh terhadap orang-orang yang dipimpinnya yang bisa dilihat bagaimana perkembangan perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya,oleh karena itu peranan seorang leadership merupakan hal yang  harus diperhatikan karena perannya sangatlah besar bagi perusaaan/organisasinya.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka kepemimpinan berkaitan dengan :
Keterlibatan orang lain atau sekelompok orang dalam kegaitan mencapai tujuan.
Terdapat faktor tertentu yang ada pada pemimpin sehingga orang lain bersedia digerakkan atau dipengaruhi untuk mencapai tujuan.
Adanya usaha bersama serta pengerahan berbagai sumber daya, baik tenaga, dana, waktu dan lain sebagainya.
Melihat pada hal – hal diatas, maka dapat dikatakan hakekat kepemimpinan adalah sebagai berikut :
Kepemimpinan adalah kepribadian seseorang yang menyebabkan sekelompok orang lain mencontoh atau mengikutinya. Kepemimpinan adalah kepribadian yang memancarkan pengaruh, wibawa sedemikian rupa sehingga sekelompok orang mau melakukan apa yang dikehendakinya.
Kepemimpinan adalah seni, kesanggupan atau teknik untuk membuat sekelompok orang mengikuti atau mentaati apa yang dikehendaki, membuat mereka antusias atau bersemangat untuk mengikutinya, dan bahkan sanggup berkorban.
Kepemimpinan merupakan penyebab kegiatan, proses atau kesediaan untuk mengubah pandangan atau sikap sekelompok orang, baik dalam organisasi formal maupun informal.
Kepemimpinan adalah memprodusir dan memancarkan pengaruh terhadap sekelompok orang sehingga bersedia untuk mengubah pikiran, pandangan, sikap, kepercayaan dan sebagainya. Kepemimpinan di dalam organisasi formal merupakan suatu proses yang terus menerus, yang membuat semua anggota organisasi giat dan berusaha memahami dan mencapai tujuan – tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin.
Tugas pokok kepemimpinan yang berupa mengantarkan, mempelopori, memberi petunjuk, mendidik, membimbing dan lain sebagainya agar para bawahan mengikuti jejak pemimpin mencapai tujuan organisasi hanya dapat dilaksanakan secara baik, bila seorang pemimpin menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Fungsi – fungsi kepemimpinan adalah :
Fungsi perencanaan ; seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan diri sendiri selaku penanggungjawab tercapainya tujuan organisasi.
Fungsi memandang ke depan ; seorang pemimpin  yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu meneropong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap segala kemungkinan.
Fungsi pengembangan loyalitas ; pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rencdah dan menengah dalam organisasi.
Fungsi pengawasan ; pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemajuan pelaksanaan rencana.
Fungsi mengambil keputusan ; pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang tidak berani mengambil keputusan.
Fungsi pemeliharaan ; fungsi ini mengupayakan kepuasan bathin bagi pemeliharaan dan pengembangan kelompok untuk kelangsungannya.
Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi. Pemimpin juga perlu memberikan penghargaan, pujian, hadiah dan semacamnya kepada anak buah yang berprestasi, untuk menjalankan fungsi ini.
Fungsi menjalankan tugas ; pemimpin harus konsisten menjalankan tugas dan tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Tipe kepemimpinan :
Kepemimpinan diktatoris ; Memimpin dengan cara menggertak, menguasai.
Kepemimpinan otokratis ; Pemusatan otoritas dan pengambilan keputusan pada pimpnan.
Kepemimpinan demokratis ; Berdasarkan pada desentralisasi kekuasaan dan pengambilan keputusan.
Kepemimpinan laisez-faire ; Membiarkan kelompoknya menetapkan tujuan dan keputusannya
Tipe yang manakah kita?
Apakah kita boleh memilih tipe kepemimpinan?
Untuk mengembangkan atau memilih tipe kepemimpinan yang efektif, maka pahamilah bagaimana orang lain memandang gaya kepemimpinan kita sekarang. Bertanyalah pada orang-orang yang pernah bekerja sama dengan kita, bagaimana tindakan kita sebagai seorang pemimpin.
Apakah kita dapat menjadi pemimpin yang baik?
Setiap orang dapat menjadi pemimpin yang baik. Hanya diperlukan sedikit kegigihan untuk belajar. Yang pasti kita harus mempunyai rasa percaya diri dan memberikan komitmen untuk membuat perubahan untuk pengembangan organisasi. Tidak harus menunggu kita ditugaskan memimpin program yang besar. Bahkan projek atau kegiatan kecilpun dapat menjadi sarana untuk belajar menjadi pemimpin yang baik, misalnya ketika menjadi koordinator kegiatan bulanan pelayanan perawatan keluarga di panti jompo, memimpin rapat, menjadi pelatih, menjadi koordinator buletin PMI.
Dalam sebuah organisasi, loyalitas menjadi penting. Ini tidak hanya berlaku untuk karyawan, namun juga berlaku untuk para pemimpin. Loyalitas berarti sebuah kesetiaan, tidak hanya untuk organisasi, namun juga untuk visi dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemaknaan loyalitas seperti ini berarti juga menuntut pemimpin untuk memperhatikan setiap tindak tanduknya. Tentu saja semua itu bisa diselaraskan dengan hal-hal tertentu seperti kepentingan masyarakat luas. Namun pada intinya, loyalitas kepada organisasi adalah hal pertama yang mesti dipertimbangkan. Sebagai team builder, seorang pemimpin mesti tahu bahwa loyalitas akan membantu tim untuk menjadi solid.
Ini tidak berarti bahwa loyalitas kepada bawahan atau tim merupakan segala-galanya, dan melupakan loyalitas terhadap organisasi. Namun bagaimanapun, loyalitas terhadap tim juga harus selaras dengan loyalitas terhadap organisasi. Seorang pemimpin yang loyal kepada anak buah serta merta akan membantu anak buah untuk bekerja sesuai dengan keinginan pemimpin. Ini dikarenakan mereka tahu bahwa pemimpin mereka akan melindungi dan bekerja bersama mereka, alihg-alih memerintah dan mengatur mereka. Pemimpin Sebagai Pemberi Kesempatan Berkembang. Dalam sebuah organisasi, masing-masing individu yang berada di dalamnya dituntut untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya. Artinya, seorang karyawan diminta untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Sejurus dengan itu, seorang pemimpin dalam sebuah organisasi juga dituntut untuk memberi ruang bagi anak buahnya untuk berkembang.
Sebuah organisasi yang terlalu banyak menuntut ini itu kepada anak buahnya, tanpa memberikan kesempatan mereka untuk berkembang, adalah sebuah kesalahan. Di titik inilah seorang pemimpin dituntut supaya mampu memberikan banyak kesempatan bagi anak buahnya untuk mengembangkan diri. Jika seorang karyawan diberi kesempatan, dan ia ternyata mampu mengembangkan diri, maka sudah pasti ini adalah keuntungan bagi organisasi. Pemimpin harus menyediakan kesempatan-kesempatan kea rah yang menuntun karyawan untuk berkembang.
Perkembangan karyawan/anak buah tentu saja erat kaitannya dengan proses pembelajaran dan penyerapan pengetahuan. Pengetahuan di sini bukan berarti sesuatu yang bersifat akademis, melainkan semua hal yang dipelajari di manapun dan kapanpun. Seorang pemimpin berdedikasi dan loyal selalu membantu anak buahnya untuk berkembang, dengan cara memberikan ruang untuk belajar dari apapun, termasuk kesalahan-kesalahan kecil. Tanpa etos pembelajaran yang kuat, seorang karyawan tidak akan berkembang, dan tentu saja ini adalah kerugian untuk organisasi. Mempertimbangkan pemberian ruang untuk pembelajaran – dalam setiap proyek, tugas, dan pekerjaan – adalah sebuah cara terbaik yang bisa dilakukan para pemimpin, terutama dalam hubungannya dengan membentuk tim yang solid, kuat, dan berkualitas.
Dalam setiap eksekusi rencana yang dijawantahkan lewat aksi tertentu, setiap pemimpin tentu saja akan menemukan beberapa hambatan atau permasalahan yang menghambat kemajuan. Di sini tugas pemimpin adalah membantu anggota tim untuk belajar dari persoalan yang mereka hadapi.
Jadi, jelas di sini bahwa belajar tidak hanya soal memanfaatkan waktu luang di luar pekerjaan, namun juga soal bagaimana menyerap pengetahuan dan memanfaatkan kesalahan untuk belajar sesuatu darinya. Pemimpin harus memberi ruang bagi anggotanya untuk belajar sesuatu dari masalah yang mereka hadapi di ruangan. Pemimpin seperti itu akan cenderung disukai oleh anak buah, ketimbang pemimpin yang tahunya hanya mengomel ketika kesalahan muncul. Karena itu seorang pemimpin harus menemukan apa saja yang diperoleh anak buah ketika mereka mengerjakan hal terbaik. Artinya, pemimpin harus mencari tahu apa yang terbaik bagi anak buahnya. Apakah itu berupa management training, misalnya.Selanjutnya, seorang pemimpin juga barangkali bisa mempertimbangkan untuk menjadikan proses delegasi sebagai media pembelajaran bagi anak buah. Cara-cara seperti ini membantu anak buah untuk berkembang dengan maksimal, sebuah hal yang tentu saja menguntungkan secara structural. Pemimpin harus sadar bahwa makanan bernama pengetahuan hanya bisa diperoleh dari proses pembelajaran yang diberikan kepada para anggota tim. Segera ajarkan anak buah anda untuk menyerap pengetahuan sebanyak mungkin.

 

Catatan : Penulis adalah mahasiswi STIE Pembangunan Tanjungpinang jurusan manajemen semester V.

Ditulis Oleh Pada Ming 27 Okt 2019. Kategory Cerpen/Opini, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek