; charset=UTF-8" /> Kebijakan Ambisius Seorang Gubernur - | ';

| | 326 kali dibaca

Kebijakan Ambisius Seorang Gubernur

Penulis : Teddy Maembong.

Masih segar di ingatan kita pada salah satu berita di media online tentang dunia pendidikan. Miris sekali siswa siswa belajar tanpa meja dan kursi di salah satu sekolah di kota Batam.

Itu hanyalah pameran kecil dari buruknya pembangunan pendidikan di Kepulauan Riau, itu baru di Batam. Masih banyak lagi hal serupa terjadi, seperti di Lingga, Anambas, Natuna dan Karimun, terutama di daerah daerah terpencil.

Belum lagi masalah tenaga guru honorer yang jauh dari kata sejahtera,padahal guru adalah rahim bangsa. Kemajuan suatu bangsa di tentukan dari seorang guru.

Masalah diatas hanya baru satu sudut pandang kita lihat. Kalau kita ingin melompat sedikit ke sudut pandang di dunia kesehatan, tak kalah hancurnya dengan dunia pendidikan

Di Lingga misalnya, masih banyak kekurangan alat medis dan tenaga dokter spesialis yang mumpuni. Padahal dunia pendidikan dan kesehatan adalah dua urat yang sangat vital dalam mensuksekan pembangunan suatu daerah.

Gubernur seakan tutup mata akan hal diatas tadim. Saya berasumsi Gubernur lebih mementingkan mega proyeknya, seperti jembatan babin dan flay over di jalan Basuki Rahmat menuju ke arah dompak.

Saya rasa dua mega proyek tersebut bukan lah hal yang sangat urgensi, masih banyak lagi hal yang bersifat mendesak. Seperti ruang kelas belajar di setiap sekolah.

Di daerah terpencil masih banyak jalan jalan rusak, yang hingga sekarang belum tersentuh pembangunan.

Hal semacam ini pasti menimbulkan kecemburan antar daerah, akibat tidak meratanya pembagunan di Kepri. Apakah dua mega proyek itu sengaja digesa penbangunanya untuk alat nilai jual di pilkada 2024.

Kalau memang benarlah seperti itu, alangkah ambisiusnya seorang gubernur kita. Membagunan jembatan layang hanya untuk memuluskan kendaraan politiknya menuju dompak 1.

Masih segar di pikiran kita, dimana Gubernur meminta kita berhemat dalam mengunakan anggaran daerah. Alih alih berhemat malah Gubernur sendiri menghambur-hamburkan anggaran daerah untuk hal yang belum bersifat mendesak.

Akhir kata dari opini saya ini, saya meminjam kata bang Aapri warga Tanjungpinang yang sedang viral di tik tok, pak gubernur, rusak rusak. Wassalam

Ditulis Oleh Pada Ming 25 Sep 2022. Kategory Cerpen/Opini, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek