; charset=UTF-8" /> Datuk Seri Anwar Ibrahim PM Malaysia - | ';

| | 182 kali dibaca

Datuk Seri Anwar Ibrahim PM Malaysia

oleh: Hasrul Sani Siregar, MA.
Alumni IKMAS, UKM, Malaysia

Akhirnya Raja Malaysia, menunjuk Datuk Seri Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri
Malaysia ke-10, setelah Raja Malaysia Sultan Abdullah menggelar sidang dengan Raja-raja
Melayu dari 9 negara bagian Malaysia untuk memecah kebuntuan selepas PRU-15. Tidak ada
mayoritas di Parlemen yang akhirnya Pakatan Harapan pimpinan Datuk Seri Anwar Ibrahim
mendapat dukungan dari partai UMNO dalam Koalisi Barisan Nasional (BN) yang memperoleh
30 kursi di Parlemen. Hasil PRU ke-15 pada 19 November yang lalu tidak memberikan suara
mayoritas. Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar meraup 82 kursi parlemen, sedangkan koalisi Perikatan Nasional yang dipimpin mantan PM Muhyiddin Yassin meraup 73 kursi parlemen. Kemudian disusul oleh Koalisi Barisan Nasional (BN) 30 kursi, koalisi Gabungan Partai Serawak (GPS) 23 kursi, koalisi Gerakan Rakyat Sabah (GRS) 6 kursi, Warisan 3 kursi, independen 2 kursi, serta KDM dan PBM masing-masing 1 kursi. Meskipun Pakatan Harapan memiliki kursi terbanyak, namun koalisi Pakatan Harapan pimpinan Datuk Seri Anwar Ibrahim tidak otomatis dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia. Hal tersebut dikarenakan syarat untuk membentuk kabinet pemerintahan adalah partai atau koalisi atau gabungan partai atau koalisi bisa meraih lebih 50 persen kursi parlemen atau memiliki 112 kursi dari 222 jumlah keselurahan
kursi parlemen yang ada.
Mengenal Datuk Seri Anwar Ibrahim.
Siapa yang tak mengetahui Datuk Seri Anwar Ibrahim. Dialah tokoh oposisi Malaysia yang terus memperjuangkan demokrasi di negaranya lebih kurang 25 tahun. Tindakan dan perjuangannya tidak dapat dipisahkan dalam politik Malaysia hari ini dan perjuangan tersebut berbuah hasil menjadi Perdana Menteri ke-10 semenjak Malaysia merdeka pada 31 Agustus 1957. Sebagai ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan pimpinan oposisi Malaysia Pakatan Harapan, Anwar Ibrahim menjadi ikon perjuangan dan menjaga keseimbangan demokrasi di negaranya.
Pemikiran politik Datuk Seri Anwar Ibrahim terhadap gelombang kebangkitan Asia telah
menjadi kontribusi terbesar dalam perubahan konstelasi di kawasan Asia tenggara khususnya di negaranya yaitu Malaysia.
Datuk Seri Anwar Ibrahim tidak asing lagi dalam perpolitikan dan reformasi. Pemikiran
politiknya selalu bertentangan dengan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad
ketika itu. Perbedaan sikap dan pandangan politik, membawa dirinya dipecat. Namun disebalik itu, Datuk Seri Anwar Ibrahim tetap dan terus berjuang memperjuangkan pemikiran politiknya yaitu gelombang kebangkitan Asia (The Asian Renaissance). Dan kini perjuangannya tersebut membawa Datuk Seri Anwar Ibrahim menduduki Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan juga memimpin koalisi besar oposisi yaitu koalisi Pakatan Harapan yang merupakan oposisi terbesar terhadap pemerintahan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob hingga terpilih
menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10.
Gelombang kebangkitan Asia yang diperkenalkan oleh Datuk Seri Anwar Ibrahim
tersebut telah banyak diulas dan menjadi pemikiran semenjak tahun 1996 dan hingga sekarang masih sangat relevan dengan perkembangan pemikiran politik dan reformasi di kawasan Asia Tenggara. Pemikiran dari Datuk Seri Anwar Ibrahim merupakan awal akan ide adanya perubahan dan reformasi di Malaysia. Apa yang ada dalam buku gelombang kebangkitan Asia tersebut merupakan buku kumpulan esei-esei dan pidato-pidato Datuk Seri Anwar Ibrahim selama dia menjabat Timbalan (wakil) Perdana Menteri Malaysia kurun waktu 1993-1996. ide-ide dan gagasan-gagasan tersebut hingga kini masih sangat relevan terhadap perubahan dan reformasi di Malaysia. Buku tersebut menjadi inspirasi dalam memperjuangkan keadilan dan
reformasi politik ekonomi di Malaysia umumnya.
Pemikiran Datuk Seri Anwar Ibrahim terhadap perubahan dan reformasi di Malaysia
lebih mengedepankan kepada nilai-nilai Islam dan sifatnya universal. Dalam usaha menangani perubahan tersebut, pemimpin perlu mempunyai kebijaksanaan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya. Bagaimanapun perubahan tersebut harus berlandaskan kepada nilai-nilai
universal yang mutlak yang diakui oleh Islam dan agama lain secara baik serta mampu memberi kesejahteraan kepada umat manusia tentang pengertian gelombang kebangkitan Asia tersebut.
Datuk Seri Anwar Ibrahim merupakan sosok yang keras dalam mempertahankan ide-ide dan
gagasan-gagasan yang penuh kontroversial dalam setiap kebijakannya. Lahir di Sungai Bakau, Seberang Perai Selatan, Pulau Penang pada tanggal 10 Agustus 1947. Kiprah Datuk Seri Anwar Ibrahim dalam politik Malaysia sangat berpengaruh ke dalam perilaku dan pemikirannya. Arti kepemimpinan bagi Datuk Seri Anwar Ibrahim adalah menginginkan terciptanya masyarakat madani (civil society).
Datuk Seri Anwar Ibrahim berperan besar dalam menjaga hak kepentingan orang Melayu
dan umat Islam ketika terjadi kerusuhan rasial (baca : etnis) yang dikenal dengan tragedi 13 Mei 1969. Tragedi 13 Mei 1969 merupakan kerusuhan antar etnis Melayu dan Cina yang
dilatarbelakangi oleh masalah kesenjangan ekonomi dan menjalar kepada kepentingan politik dan kekuasaan. Ketika bersama dengan Tun Mahathir Mohamad, Datuk Seri Anwar Ibrahim merupakan salah satu tokoh pemimpin yang militan dan bersikap keras terhadap kepentingan Melayu. Ketika masih mahasiswa di Universiti Malaya, sosok Datuk Seri Anwar Ibrahim dikenal sebagai pemimpin gerakan pelajar yang memperjuangkan keadilan sosial dalam masyarakat Malaysia.
Perseteruannya dengan Tun Mahathir Mohamad mengenai bagaimana mengelola negara khususnya dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda Malaysia tahun 1997, telah membawa pemecatan terhadap Datuk Seri Anwar Ibrahim sebagai Timbalan (Wakil Perdana Menteri Malaysia. Datuk Seri Anwar Ibrahim merupakan sosok yang sangat keras dalam memperjuangkan prinsip-prinsip yang dianggapnya benar. Tuduhan sebagai antek-antek barat (kapitalis) terus diarahkan kepada Datuk Seri Anwar Ibrahim ketika yang bersangkutan menjalin hubungan yang sangat erat dengan Amerika Serikat, terlebih lagi semenjak Malaysia mengalami krisis keuangan khususnya di kawasan Asia Tenggara tahun 1997. Tahniah buat Datuk Seri Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia ke-10.
Ditulis Oleh Pada Sab 26 Nov 2022. Kategory Cerpen/Opini, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek