; charset=UTF-8" /> Begini Cara Memilih Seorang Pemimpin Yang Amanah - | ';

| | 1,205 kali dibaca

Begini Cara Memilih Seorang Pemimpin Yang Amanah

Oleh : Netta Hardika.

Dalam kontek organisasi pemimpin adalah ketua, dimana itu tugas seorang pemimpin disitu memegang amanah dari Universitas. Lantas bagaimana memilih seorang pemimpin yang amanah ?
Kita bahas dulu satu persatu, apa itu kepemimpinan ? Menurut WIKIPEDIA kepemimpinan itu adalah sebuah bidang riset dan juga suatu keterampilan praktis yang mencakup kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk memimpin atau membimbing orang lain, tim, atau seluruh organisasi. Ya begitulah kata WIKIPEDIA. Namun bagaimana arti sebuah kepemimpinan di organisasi kampus ? Sebenernya sama seperti arti di WIKPEDIA namun dikontek kampus lebih kecil. Kepemimpinan dikampus lebih diajarkan untuk membentu karakter diri, softskill, komunikasi, agar kedepan kita bisa berkembang di dunia pekerjaan. Pemimpin yang amanah itu membuat seseorang dapat percaya penuh padanya, mulai diberi program kerja dan permasahanpun dapat diatasi dengan bijaksana. Pemimpin amanah sangat dibutuhkan sekali dilingkup organisasi, baik itu organisasi tingkat Universitas, Fakultas, maupun Jurusan karena kedepannya organisasi itu bakal berkembang dengan adanya pemimpin yang amanah.
Jadi ada 3 cara memilih pemimpinnya, Pertama, pilihlah pemimpin yang terbaik. Pilihlah pemimpin yang amanah, bertanggung jawab, dan berkomitmen terhadap ajaran agamanya. Sebab, jika terhadap agamanya saja tidak punya komitmen menjalankan ajarannya, apalagi komitmen terhadap rakyat yang memilihnya. Salah satu indikasi pemimpin yang berkomitmen terhadap agamanya adalah yang aktif ke masjid. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu melihat seseorang aktif ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia adalah orang yang beriman (saleh). Karena Allah SWT berfirman bahwa yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Mardawaih, dan al-Hakim). Dan termasuk kategori berkhianat kepada Allah, rasul-Nya, dan kaum Muslimin adalah jika tidak memilih pemimpin yang terbaik (saleh). Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang memilih seorang pemimpin padahal ia tahu ada orang yang lebih pantas (saleh), maka ia telah mengkhianati Allah, rasul-Nya, dan kaum Muslimin.” (HR Hakim).
Kedua, shalat Istikharah dan bermusyawarah. Jika mengalami kesulitan dalam memilih pemimpin, sebaiknya lakukan shalat Istikharah dan bermusyawarahlah dengan orang-orang yang mengetahui persoalan memilih pemimpin agar tidak salah. Dalam hal ini Rasulullah SAW menegaskan tidak akan pernah kecewa orang-orang yang beristikharah dan tidak akan pernah menyesal pula orang-orang yang suka bermusyawarah (HR Ahmad).
Ketiga, hendaknya bertanya kepada ahlinya atau orang yang mengenal sepak terjang dan latar belakang calon pemimpin yang akan dipilih. Allah SWT menegaskan, “Maka bertanyalah kepada ahli ilmu jika engkau tidak mengetahui.” (QS an-Nahl [16]: 43). Semoga Allah selalu membimbing masyarakat agar dapat memilih pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab.
Jadi gimana sudah paham cara memilih pemimpin yang amanah ? 3 cara diatas itu merupakan cara memilih pemimpin dalam konteks global, namun sama aja kita memilih pemimpin di suatu organisasi kampus. Organisasi dikampus sangat banyak, dan masing-masing punya peran dan tujuan yang sama dalam memilih pemimpin. Biasanya ada juga memilih pemimpin organisasi dikampus melalui voting atau pemilihan ketua. Tujuannya agar adil dan akurat, ada juga yang model rekomendasi dari senior, dan ada pula yang dapat rekomendasi dari dosen. Cara memilih sebuah pemimpin tiap kampus pasti berbeda-beda tetapi intinya sama yaitu ingin mendapatkan pemimpin yang amanah.
Dari artikel ini kita bisa belajar arti sebuah pemimpin secara global maupun organisasi, kedepan kita bisa menerapkan artikel ini untuk memilih pemimpin yang amanah. Karena seseorang pemimpin dizaman sekarang sangat susah mencari yang amanah. Maka dari itu perlu adanya banyak pertimbangan dari berbagai pihak dan jangan asal memilih secara sepihak. Karena nantinya pemimpin itu bakal memimpin anak buahnya atau anggota-anggotanya, semakin pemimpin itu dapat dipercaya maka tak segan-segan anggota itu bakal percaya sama pemimpinnya. Pemimpin disini dituntut untuk menjalankan suatu program kerja mulai dari program tingkat kampus maupun tingkat nasional. Tanpa adanya pemimpin yang bijaksana dan amanah maka program tersebut tak akan dapat berjalan sesuai rencana.

 

Catatan : Penulis adalah mahasiswi STIE Pembangunan Tanjungpinang jurusan manajemen semester V.

Ditulis Oleh Pada Ming 27 Okt 2019. Kategory Cerpen/Opini, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek