Anggaran Pembangunan Surau di Bintan Timur Disunat
Kijang, Radar Kepri-Pengerjaan prasarana pembangunan rehab surau Baitulmakmur di RT05/RW06 Kilometer18, Kelurahan Sungai Lekop, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan dari Dana Anggaran Khusus (DAK) tahun 2013 senilai Rp 60 juta, tak kunjung tuntas. Hingga, Jum’at (04/04) pembangunan tersebut tak kunjung selesai alias terbengkalai, warga pertanyakan kemana raibnya anggaran Rp 60 juta bantuan DAK 2013 lalu.
Hal ini menjadi pertanyaan sejumlaj tokoh masyarakat setempat, salah satunya Ahmadi yang mengaku tokoh masyarakat setempat. Di jumpai Radar Kepri di kediamanya RT 05. RW 06 Jum’at (04/04) terkait tak tuntasnya pembangunan rehab Surau Baitulmakmur, mengatakan.”Pembangunan surau ini berawal 2 minggu menjelang puasa 2013 lalu ,yang di anggaran oleh Dana Anggaran Khusus (DAK) senilai Rp 60 juta.”Katanya.
Namun kata Ahmadi.”Bangunan ini tak kunjung selesai, yang di kerjakan hanya terasnya saja. Sementara batas tempat berwuduk dan menaikan batu bata yang disamping surau belum dikerjakan. Padahal batas waktu pembangunanya akhir Desember 2013 lalu.”Beber Ahmadi. Masih Ahmadi.”Anehnya, setiap barang bangunan yang datang tidak ada kwitansinya, jadi kita tidak tahu sudah berapa biaya yang dikeluarkan.”terangnya.
Ditambahkan Ahmadi.”Ketika acara Maulid Nabi kemaren, saya sudah menanyakan kepada pak Lurah, Ridwan. Namun, pak lurah hanya diam saja. Seharusnya pak lurah menjelaskan pada masyarakat supaya tidak ada pertanyaan.”ujarnya.
Jika begini, lanjut Ahmadi.”Saya yang di duga masyarakat bermain, sementara saya tidak tahu.”Kesalnya.
Ahmadi menambahkan.”Idon Kasmir, RT setempat bersama Rudi yang rencanakan pengerjaanya hanya tiga bulan saja. Menurut tukang yang mengerjakan surau Baitulmakmur tersebut, pak Marwil. Jika diperkirakan biaya yang masuk ke surau ini, paling banyak Rp 30 juta saja. Kemana sisa anggaranya.”Ujarnya.
Rudi selaku ketua tim pelaksana pekerjaan surau tersebut di konfirmasi Radar Kepri di salah satu tempat kedai kopi di simpang Baret Motor Kijang di hari yang sama, mengatakan.”Masalah kwitansi pembayaran, ada sama bendahara Lurah Sei Lekop. Saya hanya mengawasi saja, masalah pembiayaan saya tidak tahu.”Kata Rudi.
Masih Rudi, masalah pemesanan bahan bangunan oleh Idon Kasmir.”Saya hanya mengawasi orang kerja saja pak. Memang benar, kami belum ada laporan ke BPKAD lagi pak, karena pak Lurah selalu sibuk.”Ujar Rudi.
Pantauan Radar Kepri di Surau Baitul Makmur tersebut, belum satu-pun pekerjaanya yang selesai, Terasnya saja belum ada plafon, bahkan cat di sekeliling Surau tersebut sudah mengelupas karena kurang terawat. Wajar jika masyarakat setempat mempertanyakan, kemana raibnya sisa anggaran surau tersebut ?.(aliasar)