; charset=UTF-8" /> Waspada, Makanan Berformalin Marak Beredar di Lingga - | ';
'
'
| | 1,448 kali dibaca

Waspada, Makanan Berformalin Marak Beredar di Lingga

Tim gabungan ketika menggelar sidak menemukan sejumlah makanan berformalin.

Tim gabungan ketika menggelar sidak menemukan sejumlah makanan berformalin, Selasa (01/07).

Lingga, Radar Kepri-Dinas kesehatan bersama Dinas perindustrian, perdagangan dan kopersi (Disperindagkop), Camat Singkep dan jajaran Polres Lingga menggelar inspeksi mendadak (sidak) pada sejumlah toko dan pasar untuk meninjau dugaan makanan mengandung bahan pengawet (berformalin) yang berbahaya bagi kesehatan, Selasa (01/07).

Meskipu rutin menggelar operasi, namun tim gabungan ini masih menemukan sejumlah makanan mengandung formalin dalam dosis tinggi. Temuan ini disampaikan Sri Dewi, Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Lingga selaku ketua tim.”Bahkan sudah ada yang di berikan peringatan sebanyak dua kali. Seperti pengusaha tahu, di lokasi Bukit Abun kelurahan Dabo lama. Jika masih saja nakal, surat yang ketiga kalinya menyidak, nantinya kami beserta tim akan mengadakan rapat, untuk memutuskan pemberian sanksi, misalnya, dengan mencabut izin usahanya.”tegas Sri Dewi.
Sementara sidak hari ini.”Kita bersama tim telah menyita barang makanan mencurigakn yang di dapat dari dua toko berloksi di Sekop Darat dan Laut. Jenis barangnya berupa tahu  yang di ambil dari toko Agek, Cincau dari toko Aming, serta buah kolang kaling, ikan asin,dan cendol di ambil dari sejumlah toko di pasar yang merupakan pusat perbrlanjaan kota Dabo.”terangnya kepada media ini.
Hal yang sama juga di katakan Agus, Kabid perdagangan, Disperindakop Lingga, pihaknya memang rutin melakukan pemantauan di tambah sidak gabungan.”Memang ditemukan sejumlah komoditas mencurigakan dan berbahaya.”ungkap Agus.
Sementara itu, camat Singkep, H Kisan Jaya, menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berbelanja. Kisan Jaya meminta kesadaran pedagang untuk tidak menjual barang berbahaya kepada masyarakat.”Kita harus saling menjaga, jangan karena kita mau mengambil keuntungan, konsumen bisa dirugikan. Seperti sakit, itu harus terus di perhatikan terutama terhadap dinas kesehatan yang mengetahui akibat dari bahan pengawet yang di gabung dengan bahan makanan.”terang Kisan,(muslim tambunan)

Ditulis Oleh Pada Rab 02 Jul 2014. Kategory Lingga, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek