; charset=UTF-8" /> Warga Legenda Malaka Tolak Lahan Hijau Dibangun | ';

| | 765 kali dibaca

Warga Legenda Malaka Tolak Lahan Hijau Dibangun

Salah satu Cantuh, tempat lahan hijau yang dibangun dikawasan Nagoya, untuk lapak pedagang Kakilima, tampak semoraut. mengganggu2

Salah satu contuh jalur hijau yang di bangun menjadi pusat jajanan dikawasan Nagoya, untuk lapak pedagang kaki lima, tampak semrawaut dan mengganggu warga lainnya.

Batam, Radar Kepri-Adanya rencana dari koperasi IKKBM Batam yang akan bekerjasama dengan dinas UKM Batam untuk  membangun lahan jalur hijau di depan Ruko Hang Kasti, Legenda Malaka , Batam Centre. Mendapat penolakan oleh masyarakat perumahan Legenda Malaka, terutama masyarakat yang berada di perumahan Legenda Blok I.

Hal ini sampaikan warga Legenda Malaka, Juki.”Kami menolak penuh berdirinya pembangunan kios pedagang  kaki lima dijalur hijau di Kampung Legenda Malaka. Apapun alasan yang dibuat oleh semua pihak yang membangun lahan hijau tersebut.”tegas Juki kepada awak media ini, Selasa (12/02) tadi  di Legenda Malaka Batam Cebtre.

Warga menolak pembangunan  lapak, yang akan dibangun untuk kios kaki lima di  lahan jalur hijau ini.”Karena dampak nya kepada warga disini sangat fatal jika sempat berdiri bangun dilokasi ini. Daerah akan menjadi lahan kumuh dan juga sangat menggangu aktifitas warga sini.”Jelasnya.

Ditambahkan Juki, bayangkan saja , warga yang dulunya gampang berlalu lintas memmakai kendraan menuju rumahnya.”Dengan ada aktifitas pedagang kaki lima menjadi  terganggu, karena macet dan sebagainya.”katanya.

Kedua Kampung yang tadinya adem dan sejuk karena pohan-pohonan seperti sekarang ini akan menjadigGersang dan panas.Tentu saja kampung akan menjadi langganan banjir.”Yang menanggung akibat warga disini,  bukan kelompok koperasi dan dinas terkait yang getol untuk membangun lahan ini.“Cetusnya.

Makanya pihaknya minta pada semua pihak jangan melihat hanya keuntungannya saja. Dampak dari akibat pembangunan tersebut perlu dipikirkan juga.”Kenapa tidak mencontoh ke peminpinan Joko Widodo yang sekarang akan melakukan, relokasi lahan untuk penghijaun  dengan membutuhkan biaya yang besar. Kenapa lahan hijau yang sudah ada mau relokasi menjadi lahan komersil, menjadi lapak kaki lima.” Ujarnya.

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh warga Legenda lain, Endang, mengatakan kepada awak media ini.”Kami menolak keras pembangunan kios pedagang kakil ima yang akan dibangun tersebut.Kita yang berada di kampung yang akan merasaka dampaknya setalah berdirinya bangunan tersebut. Bermacan-macam persoalan mulai dari banjir kaa hujan dan kumuh, gersang di kala panas, itu sudah pasti. Ini yang perlu dipikirkan oleh semua pihak, terutama pemerintahan.”pintanya.

Pihakya  yakin, kalau pemerintahan kota Batam memaksakan  kehendaknya untuk membagun kios dijalur hijau yang ada di kota Batam. Dalam jangka lima tahun kedepan Batam ini akan banjir seperti Jakarta.”Makanya kita berharap pada Pemerintah kota Batam  dan BP kawasan untuk tidak memberikan izin mendirikan bangunan di lahan hijau maupun fasilitas umum. Sekarang saja, kita mulai merasakan dampak dari pembangunan kota Batam. Karena banyak bukit yang gundul akibat dari pertumbuhan pembangunan Batam.”jelasnya.

Misalnya di kala hujan, Batam sudah mulai banjir, di kala panas, Batam gersang dan berdebu, warga menjadi sulit untuk mendapatkan air bersih.”Jadi saya berharap, semua pihak, baik pemerintahan  kota Batam dan BP Kawasan . Untuk menjaga lingkungan di kota Batam yang kita cintai ini. Sehingga bebas dari banjir dan panas. Batam ini kota yang mejemuk, kota yang padat penduduk, wilayah sangat kecil. Tentu membutuhkan tempat yang sejuk dan nyaman dan teduh. Pemerintahan DKI Jakarta  sekarang berusaha membuat lahan-lahan hijau untuk warganya supaya warganya tidak terlalu tegang dengan berupaya membuat tempat fasilitas umum, tempat-tempat bermain. sehingga warganya tidak tegang.” Harapnya.

Di pihak Keperasi IKBM , Syofian yang merencanakan pembangunan lahan fasum tersebut mengatakan, kepada awak media ini.”Minta kepada warga untuk duduk bersama. Sehingga pembangunan yang direncanakan tersebut bisa berjalan.”katanya.

Meengenai dampak  di bangunnya lahan hijau tersebut seperti banjir, kumuh dan gersang.”Kami sudah ada konsultan  untuk mengatasi hal tersebut,  sehingga tidak perlu kuatir.”kata Syofian beberapa waktu lalu, di Batam  Centre. (taherman)

Batam, Radar Kepri-Adanya rencana dari koperasi IKKBM Batam yang akan bekerjasama dengan dinas UKM Batam untuk  membangun lahan jalur hijau di depan Ruko Hang Kasti, Legenda Malaka , Batam Centre. Mendapat penolakan oleh masyarakat perumahan Legenda Malaka, terutama masyarakat yang berada di perumahan Legenda Blok I.

Hal ini sampaikan warga Legenda Malaka, Juki.”Kami menolak penuh berdirinya pembangunan kios pedagang  kaki lima dijalur hijau di Kampung Legenda Malaka. Apapun alasan yang dibuat oleh semua pihak yang membangun lahan hijau tersebut.”tegas Juki kepada awak media ini, Selasa (12/02) tadi  di Legenda Malaka Batam Cebtre.

Warga menolak pembangunan  lapak, yang akan dibangun untuk kios kaki lima di  lahan jalur hijau ini.”Karena dampak nya kepada warga disini sangat fatal jika sempat berdiri bangun dilokasi ini. Daerah akan menjadi lahan kumuh dan juga sangat menggangu aktifitas warga sini.”Jelasnya.

Ditambahkan Juki, bayangkan saja , warga yang dulunya gampang berlalu lintas memmakai kendraan menuju rumahnya.”Dengan ada aktifitas pedagang kaki lima menjadi  terganggu, karena macet dan sebagainya.”katanya.

Kedua Kampung yang tadinya adem dan sejuk karena pohan-pohonan seperti sekarang ini akan menjadigGersang dan panas.Tentu saja kampung akan menjadi langganan banjir.”Yang menanggung akibat warga disini,  bukan kelompok koperasi dan dinas terkait yang getol untuk membangun lahan ini.“Cetusnya.

Makanya pihaknya minta pada semua pihak jangan melihat hanya keuntungannya saja. Dampak dari akibat pembangunan tersebut perlu dipikirkan juga.”Kenapa tidak mencontoh ke peminpinan Joko Widodo yang sekarang akan melakukan, relokasi lahan untuk penghijaun  dengan membutuhkan biaya yang besar. Kenapa lahan hijau yang sudah ada mau relokasi menjadi lahan komersil, menjadi lapak kaki lima.” Ujarnya.

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh warga Legenda lain, Endang, mengatakan kepada awak media ini.”Kami menolak keras pembangunan kios pedagang kakil ima yang akan dibangun tersebut.Kita yang berada di kampung yang akan merasaka dampaknya setalah berdirinya bangunan tersebut. Bermacan-macam persoalan mulai dari banjir kaa hujan dan kumuh, gersang di kala panas, itu sudah pasti. Ini yang perlu dipikirkan oleh semua pihak, terutama pemerintahan.”pintanya.

Pihakya  yakin, kalau pemerintahan kota Batam memaksakan  kehendaknya untuk membagun kios dijalur hijau yang ada di kota Batam. Dalam jangka lima tahun kedepan Batam ini akan banjir seperti Jakarta.”Makanya kita berharap pada Pemerintah kota Batam  dan BP kawasan untuk tidak memberikan izin mendirikan bangunan di lahan hijau maupun fasilitas umum. Sekarang saja, kita mulai merasakan dampak dari pembangunan kota Batam. Karena banyak bukit yang gundul akibat dari pertumbuhan pembangunan Batam.”jelasnya.

Misalnya di kala hujan, Batam sudah mulai banjir, di kala panas, Batam gersang dan berdebu, warga menjadi sulit untuk mendapatkan air bersih.”Jadi saya berharap, semua pihak, baik pemerintahan  kota Batam dan BP Kawasan . Untuk menjaga lingkungan di kota Batam yang kita cintai ini. Sehingga bebas dari banjir dan panas. Batam ini kota yang mejemuk, kota yang padat penduduk, wilayah sangat kecil. Tentu membutuhkan tempat yang sejuk dan nyaman dan teduh. Pemerintahan DKI Jakarta  sekarang berusaha membuat lahan-lahan hijau untuk warganya supaya warganya tidak terlalu tegang dengan berupaya membuat tempat fasilitas umum, tempat-tempat bermain. sehingga warganya tidak tegang.” Harapnya.

Di pihak Keperasi IKBM , Syofian yang merencanakan pembangunan lahan fasum tersebut mengatakan, kepada awak media ini.”Minta kepada warga untuk duduk bersama. Sehingga pembangunan yang direncanakan tersebut bisa berjalan.”katanya.

Meengenai dampak  di bangunnya lahan hijau tersebut seperti banjir, kumuh dan gersang.”Kami sudah ada konsultan  untuk mengatasi hal tersebut,  sehingga tidak perlu kuatir.”kata Syofian beberapa waktu lalu, di Batam  Centre. (taherman)

Ditulis Oleh Pada Rab 13 Feb 2013. Kategory Batam, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek