; charset=UTF-8" /> Warga Legenda Malaka Tolak Alih Fungsi Ruang Terbuka Hijau - | ';

| | 1,039 kali dibaca

Warga Legenda Malaka Tolak Alih Fungsi Ruang Terbuka Hijau

Rapat pembahasa   lapak pedagang kakilam yang akan dibangun dilahan hijau. RW 004. bersama Warga legenda Malaka Batam Centre=

Rapat pembahasan lapak pedagang kaki lima yang akan di bangun dilahan hijau. RW 004. bersama warga Legenda Malaka, Batam Centre.

Batam, Radar Kepri-Rencana pembangunan lahan terbuka hijau di kawasan Ruko Hang Kesturi Legenda Malaka, Batam Centre yang disampaikan oleh Ketua RT 004, Suarjo pada warga yang ada di RT-RT dibawah naungan RW 004 yang dipimpinnya, Rabu (03/04) di protes oleh warganya.

Suarjo menyampaikan kepada warganya, lahan hijau yang terletak di sepanjang kawasan Ruko Hang Kestyri akan ditata rapi menjadi lahan pedagang Kaki Lima. Hal ini, di lakukan sehubungan adanya instruksi Presiden pada Menteri UKM usaha ekonomi makro untuk memberayakan para pedagang Kaki Lima.”Makanya, kesempatan ini-lah kita memanfaatkan sebisa mungkin untuk mengembankan usaha kecil menengah dan ekonomi  menengah.”jelanya.

Rencana pembangunan lahan hijau yang akan dijadikan kios-kios tersebut akan dilaksanakan melalui sebuah  koperasi Ikatan Keluarga Besar Melayu bekerjasama dengan Pemko Batam melaui dinas koperasi kota Batam. Belum selesai pak RW menyampaikan  pendapatnya. Warga yang semula tenang menjadi tegang. Beberapa orang warga yang  diundang oleh RW mengatakan, tidak setuju kalau lahan hijau tersebut dijadikan lapak kios kakilama (PKL), dengan alasan berbagai alasan yang masuk akal.

Warga Legenda yang mengaku berasal dari Blok G mengatakan.”Kalau lahan hijau tersebut dibangun menjadi kios-kios kaki lima.Tentu kawasasn tersebut akan menjadi kumuh dan semrawut, jadi langganan banjir dan gersang. Karena tidak adanya daerah resapan air karena lahan hijau tersebut hilang. Sebaiknya kita bersama-sama memikirkan lingkungan kita yang tempati ini, khususnya di mega legenda ini. Apapun alasan, saya tidak tidak setuju kalau lahan hijau dikomersilkan.” katanya waktu itu.

Penolakan alih fungsi lahan hijau untuk PKL juga disampaikan warga Legenda Malaka Blok I, mengatakan.”Apapun alasannya, kios kaki lima tidak boleh di bangun diatas lahan hijau yang ada dilingkungan kita ini. Karena akan mengganggu aktifitas warga kita disini. Pertama akan timbul kemacetan, terutama  bagi warga yang mempunyai kendaraan roda empat yang akan menuju rumahnya. Ini sudah terjadi sekarang ini.”tegasnya.

Ditambahkan warga, itu baru segelintir pedagang kaki lima yang berjualan malam. Kalau kios pedagang kaki lima disini, tentu para pedangan tersebut akan ber-aktifiatas dari siang sampai malam.”Tentu tingkat macet juga lebih tinggi.”jelasnya.

Setelah melalui perudingan antara warga dengan pak RW yang berlangsung alot tersebut.Akhirnya ditemukan kesepakatan sementara, bahwa rencana pembangunan PKL melalui koperasi IKBM Batam tersebut resmi di tolak oleh Warga. Namun pak RW menawarkan alternatif terhadap kelangsung PKL di wilayah tersebut akan membentuk tim melalui RT masing-masing yang ada di RW  004. Tim ini akan merumuskan sepakat atau tidaknya warga dibangunnya kawasan tersebut untuk lapak PKL.Hal ini disetujui oleh warga yang mengadiri undangan dari RW 004 tersebut, akhirnya warga membubarkan diri dengan tertib.

Sebelumnya Suarjo, Ketua RW 004 Leganda tersebut mengatakan, dirinya sempat mendengar isu, bahwa dirinya memnpunyai kepentingan dalam pembangunan kios tersebut. Sehingga alih fungsi lahan  hujau tersebut terkesan dipaksakan.”Itu tidak benar, saya tidak ada kepentingan dalam hal ini. Namun karena wancana adanya penataan PKL dari pemerintah. Dan kebetulan lahan yang dilirik oleh pemerintah tersebut berada di wilayah RW 004. Wilayah kita, maka saya mengundang bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian untuk musyawarah-mufakat. Setuju atau tidaknya lahan ini dibangun jadi lapak kios kaki lima. Kalau memang kita semua tidak setuju, tidak apa, bukan saya memaksakan kehendak.”ungkapnya.

Pantaun awak media ini dilapangan hampir sepanjang jalan di lahan hijau yang akan dibangun tersebut terbentang spenduk yang bertuliskan penolakan berbunyi.”Kami warga Legenda Malaka menolak lahan ini di bangun lahan  kios pedang Kaki lima.”demikian tertulis dalam spanduk tersebut.(taherman)

Ditulis Oleh Pada Jum 05 Apr 2013. Kategory Batam, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek