; charset=UTF-8" /> Tokoh Desa Merawang Pertanyakan Kualitas Bangunan DPU - | ';
'
'
| | 976 kali dibaca

Tokoh Desa Merawang Pertanyakan Kualitas Bangunan DPU

Kuping jembatan, sudah banyak yang ambruk di daek

Salah satu kuping jembatan, sudah yang ambruk di Daek Lingga.

Lingga, Radar Kepri-Masyarakat mempertanyakan ketahan bangunan yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Lingga. Karena, banyak pembangunan yang dibangun setelah terbentuknya kabupaten Lingga, namun beberapa bangunan terkesan asal jadi.

Kritikan ini disampaikan Syahriman, tokoh masyarakat Kado, desa Merawang.”Kita sangat prihatin melihat pembangunan yang ada di Kabupaten Lingga, di bangun tidak memperhitungkan kekuatan bangunan itu sendiri. Banyak bangunan di Lingga yang baru dibangun beberapa tahun sudah rusak, bahkan sudah ada yang ambruk.”kata Syahriman, Jumat (19/09).
Dia mengatakan, seperti bangunan jembatan yang ada di Lingga, timbunan tanahnya sudah banyak yang turun akibat tidak padat.”Bahkan kuping jembataan, sudah banyak yang ambruk. Ini pengawasannya seperti apa ?.Apakah bangunan itu umurnya hanya 1-2 tahun saja.”herannya.
Dia menceritakan, pembangunan di Kabupaten Lingga mulai di gesa setelah Lingga menjadi kabupaten, namun bangunan yang di bangun sudah banyak yang rusak.”Kalau kita lihat  kebelakang, umur bangunan di Lingga banyak yang masih 9 tahun, tetapi sudah banyak yang rusak, seperti bangunan jembatan, sudah banyak yang turun timbunanya,  kantor-kantor sudah banyak yang retak, ini pengawasannya seperti apa.”tanya Syahriman.
Menurutnya, pengawasan dari dinas terkait dalam hal ini Pekerjan Umum (PU), dipertanyakan, saat memilih konsultan pengawas yang mengawasi pembangunan di Lingga.”Kalau bangunanya belum ada 5 tahun sudah ambruk, berarti konsultan pengawasnya tidak jelas.”terang Syahriman.
Selain itu, dinas terkait juga sangat jarang turun kelokasi melihat pekerjaan yang dilakukan para kontraktor.”Mereka hanya melihat laporan saja, tidak diperhatikan bahan-bahan apa yang digunakan kontraktor, bagaimna pengerjaannya, mereka tidak mengetahui hal tersebut.”katanya.
Yang paling membuat Syahriman, bingung banyak pembangunan di Kabupaten Lingga tidak mencantumkan konsultan perencana dan konsultan pengawas di papan proyeknya.”Kalaupun ada, itu di tempel belakangan, setelah pembangunan di mulai. Ini ada apa sebenarnya ?. Berarti pembangunan itu sebelumnya belum direncanakan, asal dibangun saja.”beber Syahriman.
Oleh sebab itu dia berharap, pemerintah, terlebih dinas terkait lebih selektif lagi dalam mengawasi setiap, pekerjaan pembagunan fasilitas di Kabupaten Lingga.”Kita mau, pembangunan itu jangan asal jadi.”pungkas Syahriman. (muslim  tambunan)

Ditulis Oleh Pada Sab 20 Sep 2014. Kategory Lingga, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek