; charset=UTF-8" /> Tanjungpinang Masih Jadi “Langganan” Banjir - | ';

| | 795 kali dibaca

Tanjungpinang Masih Jadi “Langganan” Banjir

Banjir Jl Tambak

Banjir di Jl Tambak, foto diambil Selasa 23 April 2013 oleh Chendy.

Tanjungpinang, Radar Kepri- Hujan derar yang mengguyur selama satu jam di Kota Tanjungpinang, Selasa (23/04) sekitar pukul 13 00 Wib. Membuat jalan-jalan di kota Gurindam ini berubah jadi sungai. Hujan selesai, masalah baru muncul. Air deras itu membawa “hadiah” berupa sampah yang tersangkut dibeberapa titik dan berserakan ditengah jalan.

Seperti di Jl Tambak, Kelurahan Kemboja, air bercampur sampah yang dibungkus kantong plastik terlihat hanyut kedalam parit. Akibatnya, air meluap dan parit tersumbat.

Pemandangan seperti ini nampaknya sudah biasa bagi warga yang bermukim di lokasi padat penduduk itu.”Kebanjiran tersebut disebabkan karena saluran air dan drainase di sepanjang jalan itu banyak yang tersumbat. Sehingga air meluap kejalan.”sebut seorang warga yang terlihat sedang sibuk mengalihkan air agar tidak masuk ke ruko-nya. Ketingian air di sepanjang jalan tersebut mencapai 30 centimeter, bahkan di titik tertentu mencapai lutut orang dewasa.

Warga yang tinggal di daerah itu terlihat sibuk memberi penghalang dengan material padat yang dibungkus karung goni. Sebagian warga memasang papan penghalang, mencegah agar air yang berwarna coklat bercampur sampah itu tidak masuk kerumahnya.

Seorang nyonya didepan kedai kopi Awang terlihat sangat sibuk mengalihkan aliran air kedalam drainase yang tepat di depan ruko-nya. Berbekal sapu dan alat pembersih lantai seadanya, si nyonya terdengar mengomel dengan bahasa Tiongha.

Nyonya yang sudah puluhan tahun tinggal di jalan tambak yang enggan menyebutkan namanya itu, saat di hampiri media ini mengatakan.”Setiap hujan, disini selalu banjir lo… Ini gara-gara parit tak pernah di bersihkan. Seharusnya pemerintah itu, perintahkan anak buahnya bersihkan parit. Mereka-kan di gaji, jangan enak terima gaji saja.”omelnya.

Jika hujan turun malam sampai subuh, si nyonya terpaksa begadang mengantisipasi air agar tidak merembes kedalam rukonya. Karena, jika air merembes masuk, barang dagangannya berupa kebutuhan rumah tangga bakal terendam dan tidak bisa di jual lagi.

Pantauan media ini dilapangan, bukan hanya sekitar Jl Tambak saja yang langganan banjir. Namun hampir seluruh kota Gurindam ini terendam air jika hujan lebat turun. Seperti di kawasan Bintan Center Km 9, Jl Pemuda, Jl Gatot Subroto Km 5, serta Jl Ir Sutami, Suka Berenang dan tempat lainnya.(aliasar)

Ditulis Oleh Pada Rab 24 Apr 2013. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek