; charset=UTF-8" /> Takut Dirazia, Sejumlah Toko Tutup di Lingga - | ';
'
'
| | 2,125 kali dibaca

Takut Dirazia, Sejumlah Toko Tutup di Lingga

Salah satu toko konter terbesar di dabo singkep masih tutup,Sky Accessorien diakibatkan ada

Salah satu toko Hp terbesar di Dabosingkep masih tutup, akibat adanya informasi razia dari tim gabungan.

Lingga, Radar Kepri-Disprindag Kabupaten Lingga memastikan tidak ada razia dari kementrian perdagangan. Karena, sampai saat ini pihaknya belum ada menerima Surat Pemberitahuan (SP) akan adannya razia SNI.
Kepala Dinas perindustrian perdagangan dan koperasi Kabupaten Lingga, pastikan tidak ada razia dari kementeriaan perindustrian dan perdagangan terhadap barang Standar Nasional Indonesia (SNI) di kabupaten Lingga.”Saya belum dapat kabar, ada razia SNI, kalaupun ada minimal mereka pasti memberikan informasi kepada, disperindakop sebagai penuntun jalan.” kata Muzamil Ismail.
Dia juga mengatakan, heran mendengan kabar dari warga, bahwa toko-toko di pasar tutup.”Anehnya lagi laporan warga, bahwa yang tutup bukan hanya toko besar, tetapi mulai dari toko kelontong sampai toko bangunan.”terang Muzamil.

Menurutnya, ketakutan yang di alami oleh para pemilik toko tersebut terlalu berlebihan.”Kalaupun di razia, kenapa takut ?.Kalau barang yang kita jual ada lambang SNI-nya, berarti ini ada yang tidak beres.”kata Muzamil.
Pantauan di lapangan dengan adanya isu razia produk SNI, hampir semua toko di pasar dabo tutup, hari kedua ini ada sebagian toko kelontong yang sudah buka namun untuk,konter handpone dan toko alat elektronik lainnya tidak ada yang beraktifitas, mereka kompak menutup tempat jualannya.
Salah satu pemilik toko di Dabosingkep, Amia mengatakan sebenarnya pemilik toko tidak perlu takut, semua barang yang di jual bukan dibuat di kabupaten Lingga.”Kalau memang itu salah kenapa tidak dicegah dari awal oleh pemerintah untuk tidak di perjualbelikan.”katanya.

Dia mengatakan, selama ini terkait produk yang dia jual apakah masuk dalam kategori SNI atau tidak, dia tidak mengerti. Dia, mengatakan, barang-barang yang dia jual, di datangkan dari Jambi dan Tanjungpinang.”Kalau termasuk SNI, saya tidak tahu, saya hanya pedagang saja.”katanya.
Dia juga berharap, dinas terkait agar memberikan penyuluhan terhadap para pedangang mengenai produk-produk SNI, agar para pedangang tidak terkecoh dan tidak merasa was-was jika dilaksanakan razia produk SNI.

Ditambahkan, masalah ini memang sangat membuat pemilik toko ketakutan.”Ada isu yang tersebar ketika barang tersebut bukan standar SNI, maka barang barang tersebut akan disita. Ini yang membuat pedangan ketakutan, maka perlu diadakan penyuluhan supaya pemilik toko dapat menjalankan aktifitasnya.”terangnya.(muslim tambunan)

Ditulis Oleh Pada Sab 20 Sep 2014. Kategory Lingga, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek