; charset=UTF-8" /> Tahun 2013, Hanya 70 Anak Jalanan di Tpi Terdata di KPPAD Kepri - | ';

| | 889 kali dibaca

Tahun 2013, Hanya 70 Anak Jalanan di Tpi Terdata di KPPAD Kepri

Bocah penjual koran di Akau Potong Lembu.

Bocah penjual koran di Akau Potong Lembu pada Jumat (31/01). (foto by aliasar,radarkepri.com).

Tanjungpinang,Radar Kepri-Program Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak (KPPAD) Provinsi Kepri terkesan kurang berjalan. Buktinya, hingga Jum’at (31/01) sekitar pukul 21 00 Wib masih ditemukan dua bocah berusian 9 tahun dan anak jalanan berkeliaran di pusat jajan kuliner Akau Potong Lembu. Selain menjajakan Koran, para generasi penerus bangsa itu juga menjual kacang maupun jagung rebus.

Menyikapi realita ini, Komisioner Pengawasan dan Perlindungan Anak Provinsi Kepulauan Riau (KPPAD) Kepri, Ery Syahrial Mpdi, di konfirmasi Radar Kepri terkait dengan pengawasan bocah yang masih belia, berkeliaran dengan berjualan Koran siang, malam hari dan anak-anak lanan, Sabtu (01/02) via ponselnya, mengatakan.”Untuk di Tanjungpinang ini pada 2013, ada 70 anak sekaligus orang tuanya sudah didata dan sudah di berikan dana pembinaan. Supaya anaknya bisa sekolah.”Katanya.

Namun lanjut Ery pembinaan dan pengawasan.” Tidak secara represif. Kita sudah pernah mengupulkan anak dan orang tuanya itu. Untuk di adakan pembinaan dan di beri pengarahan, supaya anak-anak itu kembali ke sekolah. Jadi, diantara mereka ada yang putus sekolah, kembali lagi sekolah dengan di biayai pemeritah. Uangnya langsung masuk ke rekening si anak.”terang Ery.

Ery juga menjelaskan.”Begitu juga dengan orang tuanya. Kita kumpulkan secara berkelompok untuk kita adakan pembinaan. Jadi, di tahun 2013 itu tidak semua anak masuk didata. Pada tahun 2014 ini ada lagi yang harus di data anak-anak dan orang tuanya.”Jelas Ery.

Menurut Ery.“Nah, progaramnya saat ini masih berjalan dan terus berjalan. Di tambah lagi anak yang baru, jadi persoalanya adalah belum semua anak yang di data. Yang baru-kan banyak ni, yang belum terdata. Kenapa bertambah banyak ?. Masayarakat kita ini-kan suka mengharapkan bantuan. Mendegar anak-anak tersebut mendapat bantuan, anak-anak yang lain juga ikut turun kejalan. Untuk mendapat bantuan dari pemerintah, maupun orang tuanya. Itulah persoalanya.”beber Ery.

Kemudian, tentang dana bantuan untuk orang tua si anak tersebut, tidak sama dengan yang lalu, dana langsung di berikan.”Jadi dana itu habis tidak ter-arah. Sekarang ini tidak seperti itu, sekarang kita bagi orang tuanya. Dana tersebut kita jadikan modal usaha, jika orang tua mereka ingin membuka usaha, kita berikan modal usaha jadi tidak uang tunai. Contohnya, mereka mau usaha ikan lele, kita berikan bibit ikan lele. Jadi tidak uang tunai.”Ucap Eri yang tidak menjelaskan berapa jumlah dana bantuan untuk anak dan orang tua anak tersebut.

Ery menyaranak awak media ini menanyakan langsung ke konsultanya.”Nanti saya kirim nomor Hp Konsultanya.”janji Ery

Penelusuran awak media ini ditahun 2014, anak-anak jalanan dan bocah masih belia semakin marak di Tanjungpinang. Sejatinya, mereka menimba ilmu dibangku pendidikan dan bercanda gurau dengan teman-temanya seperti anak lainya. Malah rela berjemur di bawah terik matahari dan berembun di malam hari demi mencari sesuap nasi.(aliasar)

Ditulis Oleh Pada Sab 01 Feb 2014. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek