; charset=UTF-8" /> Sumardi “Keok” Ditangan Penambang Bauksit Ilegal - | ';

| | 1,129 kali dibaca

Sumardi “Keok” Ditangan Penambang Bauksit Ilegal

Mobil Tambang  Yang Melintasi jalan Raya (8)

Truk pengangkut bauksit makin berani, seperti terlihat dalam foto diatas. Truk tersebut dengan santai melintas di depan Mapolsek Tanjungpinang Timur, Jumat (17/05).

Tanjungpinang,Radar Kepri-Terkait informasi turunya tim Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) untuk menindak tambang illegal di Pulau Temborak Tengah, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Rabu (15/05)lalu. Ternyata efektif  menutup “sejenak” hampir seluruh pengusaha tambang di Kota Tanjungpinang. Buktinya, Rabu (15/05) seluruh pengusaha tambang illegal tiarap dan mengkandangkan semua dumtruk pengangkut biji bauksitnya di bengkel masing-masing.

Setelah tim Bareskrim Mabes Polri dikabarkan meninggalkan Kepri pada Kamis (16/05), para penambang illegal “bersorak” dan kembali menjalankan aksi menjual “tanah dan air” yang dikeruk dari Bumi Segantang Lada ini.

Pantauan media ini dilapangan, sepanjang Rabu (15/05) sore sampai Jum’at (17/05) seluruh aktifitas tambang di kota Tanjungpinang masih berjalan lancar tanpa terkecuali. Buktinya, Jumat (17/05) sekitar pukul 11 00 Wib, terlihat dua unit tongkang yang sedang loading di bawah Jembatan Gugus di Sei Carang, kilometer 8 atas, Tanjungpinang.

Tepatnya sekitar 100 meter di belakang RSUD Provinsi Kepri, terlihat puluhan mobil dumtruck bolak balik bermuatan biji bouksit dengan leluasa melintasi jalan raya. Tak terlihat satu orang-pun petugas perhubungan kota Tanjungpinang dan Pekerjaan Umum melarang/menertibkan pemakaian jalan raya tersebut.

Mobil Tambang  Yang Melintasi jalan Raya (4)

Truk pengangkut tambang bauksit yang memakai jalan raya tanpa mampu di cegah KP2KE, Dishub dan Dinas PU Kota Tanjungpinang.

Sumber yang enggan menyebutkan namanya, ketika dijumpai media ini jembatan Gugus mengatakan.”Susah juga mas, karena disini banyak yang berkepentingan. Termasuk oknum wartawan.”celotehnya.

Ketika di tanya siapa oknum wartawan yang berkepentingan itu, sumber tersebut enggan menyebutkan nama oknum wartawan itu dan dari media mana.”Silahkan saja cek sendiri mas.”katanya.

Menyikapi marak tambang illegal berkedok cut and fill ini, Kuncus Simatupang, Ketua LSM Investigasi Coruption Transparan Independen (ICTI) Non Govermen di konfirmasi media ini Rabu (17/05) di Akau Potong Lembu. Terkait tutup-buka tambang bauksit ala Pemko Tanjungpinang ini mengatakan.”Sebenarnya masalah penambangan itu tak susah mengaturnya. Jika dinas terkait memang betul-betul bekerja dan memahami aturan yang ada.”katanya.

Kemudian, lanjut Kuncus, jika Dinas terkait seperti Sumardi selaku kadis KP2KE Kota Tanjungpinang tidak mampu menangani masalah tambang ini. Atau tak berani menindak pelaku penambang yang diduga illegal itu.”Lebih baik mundur saja, biar digantikan oleh orang yang mampu. Supaya masyarakat kota Tanjungpinang ini tidak susah berkepanjangan. Kalau begini-kan menyusahkan masyarakat. Buktinya, masalah BBM saja masyarakat lain yang membutuhkan BBM menjadi susah.”kata Kuncus.

Kadis Kelautan Perikanan Pertanian Kehutanan dan Energi (KP2KE) Kota Tanjungpinang Sumardi S sos, Yang dikonfirmasi media ini melalui selulernya, dengan pesan singkat (SMS), Jumat (17/05). Sampai media ini diunggah belum memberikan jawaban, sementara pesan yang dikirim media ini menyatakan terkirim.(aliasar)

Ditulis Oleh Pada Jum 17 Mei 2013. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek