; charset=UTF-8" /> Sewa Lapak di Seputaran MTQ Mencekik Pedagang - | ';

| | 1,221 kali dibaca

Sewa Lapak di Seputaran MTQ Mencekik Pedagang

Inilah lapak senilai Rp 17 juta di seputaran lokasi MTQ XXV Tingkat Nasional di Batam yang dikeluhkan pedagang.

Inilah lapak senilai Rp 17 juta di seputaran lokasi MTQ XXV Tingkat Nasional di Batam yang dikeluhkan pedagang.

Batam, Radar Kepri-Pelaksanaan MTQ XXV tingkat nasional yang akan dilaksanakan di kota Batam pada Jumat (06/06) di lapangan Engku Putri, Batam Center. Ternyata, menjadi ajang bisnis oleh oknum-oknum yang memanfaatkan sitiuasi untuk memperkaya diri. Ruas jalan berubah menjadi lapak yang disewakan pada pedagang di sekitar lokasi pelaksanaan MTQ.

Terutam di Jalan Engku Putri, puluhan lapak dadakan muncul yang diduga dibeking oknum pejabat propinsi/kota Batam. Lapak tersebut dijual pada setiap pedagang yang ingin berdagang disekitar lokasi pelaksanaan MTQ tersebut dengan harga bervariasi mulai Rp 6 juta hingga Rp 17 juta perlapaknya pada EO (Even Organizer) yang telah ditunjuk oleh pemerintah Pemprov propinsi Kepri.

Hal ini terungkap dari seorang pedagang yang tidak mau namanya dituliskan pada awak media di sekitar lokasi lapak tersebut, Selasa (03/06). Bisnis lapak dadakan ini mendapat tanggapan beragam ditengah-tengah masyatakat Batam. Seperti pedagang kecil pedagang kaki lima, yang ingin mengais rejeki di hari pelaksanaan MTQ tersebut.”Bang tolang beritakan bang, masa di jadikan ajang bisnis acara yang MTQ yang mulia itu oleh oknum-oknum itu dengan menjual lapak dengan harga yang tidak masuk akal itu, mengingat acara tersebut hanya sembilan hari.”keluhnya.

Hal sama juga disampaikan oleh Laksamana Garda LSM Indonesia, Aldi Braga, harga lapak yang di jual EO yang ditunjuk pemerintah mengolola lapak untuk para pedagang tersebut sangat tidak masul akal.”Terkesan tidak menbina para pedagang kecil, mana mungkin para pedang kecil bisa mengejar keuntungan selama 9 hari bisa untung Rp 6 juta, apa lagi Rp 17 juta.”ungkapnya. Seharus pemerintah tidak hanya memikirkan keuntungan saja, tetapi memikirkan kehidupan masyarakat pedagang kecil yang juga mau hidup.”Namun harga lapak yang semahal itu, saya yakin yang sanggup pengusaha yang sudah mampu saja yang akan bisa berdagang disitu.”jelasnya.

Sanada dengan Aldi Braga, Ketua LSM Laskar Anti Korupsi Pejuang 34 Kota Batam, Hery Marhat.”Sewa lapak yang diperjualbelikan Pemprov Kepri/kota Batam melalui EO dengan harga diatas jelas tidak berpihak kepada masyarakat pedagang kecil yang juga mau hidup di kota Batam ini.”katan Hery sapaannya kepada awak media ini, Selasa (03/06) di lokasi lapak itu.

Pihaknya bersama aktifis LSM yang ada dikota Batam akan tetap mengawal kemana dana sewa lapak tersebut disetorkan. Apakah kepada kas daerah atau ke kantong oknum-oknum pejabat terkait.”Kalau masuk ke kantong oknum pejabat, hal akan dilaporkan kepada kepada instansi penegak hukum.”tukasnya.

Sementara itu dinas pasar dan UKMkota Batam, Pebrialin di konfirmasi awak media ini terkait hal diatas menjawab.”Kalau masalah sewa menyewa lapak itu bukan wewenang kami, tetapi EO yang ditunjuk oleh Diperindag provinsi Kepri, kami hanya mempasilitasi saja.”jawabnya singkat.(taherman)

Ditulis Oleh Pada Rab 04 Jun 2014. Kategory Batam, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

1 Comment for “Sewa Lapak di Seputaran MTQ Mencekik Pedagang”

  1. MTQ Nasional masjid raya dijadikan pasar kaget weleh…weleh ….weleh ….bukan dihias yang cantik macam mana pak wali ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek