Sejumlah Drainase Masih Jadi Tempat Sampah

Jl di kilometer 13 arah Tanjung Uban yang tergenang air karena tidak adanya saluran pembuangan air (drainase).(foto by aliasar,radarkepri.com)
Tanjungpinang, Radar Kepri-Jumat (15/11) siang, hampir satu jam kota Tanjungpinang di guyur hujan deras. Sejumlah ruas jalan dalam kota berubah menjadi sungai, seperti di jalan arah Tanjung Uban kilometer 14 kelurahan Airaja, kecamatan Tanjunginang Timur kota Tanjungpinang. Hampir sepanjang jalan itu digenangi air, akibatnya sejulah pengendara terpaksa menempuh jalur kanan.
Hal ini terlihat ketika Radar Kepri melakukan investigasi ke daerah yang rawan banjir. Seperti di Jalan Brigjend Katamso kilometer 2, Jalan Ir Sutami di Suka Berenang, jalan Tambak serta Jalan Di Pandjaitan dikilometr 9 arah Bintan Centre.
Penelusuran media ini, penyebab daerah itu rawanya banjir akibat parit/drainase yang tersumbat sampah yang dihanyut kedalam parit tersebut. Bukan hanya sampah penyebab banji. Di beberapa lokasi jalan, bahkan tidak ada drainase, seperti di kilometer 14 jalan arah Tanjung Uban. Sepanjang jalan itu, tidak terlihat saluran air, akibatnya ketika hujan turun, air tersebut mengalir ke jalan, akibatnya jalan itu digenagi air.
Menurut warga setempat.”Di jalan kilometer 14 ini, banjir seperti ini sudah tidak heran lagi pak. Dari tahun ke tahun, jalan ini selalu digenangi air apabila hujan turun karena saluran air tidak ada.”keluh warga yang meminta namanya tidak ditulis itu.
Ditambahkan.”Seharunya pemerintah membuat saluran air, seperti parit. Jadi ketika hujan turun, air tersebut mengalir ke parit. Kalau seperti ini, airnya akan mengalir ke jalan. Ya…banjirlah.”kata ibu berbadan subur itu.(aliasar)