Ribuan Lampion Tak Menyala di Tanjungpinang
Tanjungpinang,Radar Kepi-Malam tahun baru Imlek 2565 dengan Shio Kuda ini, terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumya di Kota Tanjungpinang. Biasanya, kota berjuluk Negeri Pantun ini bermandikan cahaya lampu lampion yang bersinar dan menyala. Namun, sampai 30 Januari 2013 hingga jarum jam menunjuk pukul 22 30 Wib, sejumlah lampion yang sudah dipasang tak hidup.
Kondisi ini tentu saja menimbulkan tanya dari beberapa warga yang melihat lampion tersebut hanya pajangan. Anguang (40), seorang warga Tiongha asal Batam yang hendak merayakan Imlek di Tanjungpinang di jumpai Radar Kepri Kamis (30/01) di Akau Potong Lembu, mengatakan.”Aneh, tahun baru Imlek sekarang ya ?. Biasanya seluruh lampu lampion terang (hidup) semua lo. Tapi sekarang ini kok banyak yang tidak hidup.”Katanya.
Kemudian Tambah Anguang.”Biasanya, seminggu mau tahun baru lampion sudah menyala dimana-mana. Tapi di Tanjungpinang, sudah malam hari dan masuk puncak tahun baru, lampion banyak yang mati. Macam mana ya orang di Tanjungpinang ?”Herannya.
Menurut Anguang.”Kalau di Batam, setiap tahun baru Imlek, tidak ada lampu lampion yang tidak hidup. Seminggu mau tahun baru, lampu lampion di seluruh kota Batam sudah di hidupkan.Bahkan untuk menjaga lampu supaya tidak ada yang mati, kita siagakan satu atau dua orang khusus untuk menjaga lampu.”Katanya.
Masih Anguang.”Kabarnya banyak orang Tiongha jadi calon legislatif (caleg) di Tanjungpinang. Tapi kok bisa jadi begini ?. Jika begini, caleg-caleg di Tanjungpinang, bagaimana masyarakat mau simpatik. Belum jadi dewan saja sudah tidak perduli dengan rakyat dan lingkungan. Apalagi sudah duduk nanti, apa yang akan terjadi.”Heranya sambil ketawa.
Pantauan Radar Kepri di lapangan, lampu lampion yang tidak menyala bukan hanya di Akau Potong Lembu, di beberapa lokasi strategis, seperti di Jl Lorong Banjar, Jl Tambak dan Jl Gambir serta Jl Pasar Baru terlihat lampion yang terpasang namun lampunya mati total.
Informasi yang dihimpun Radar Kepri dilapangan, tidak menyalanya sejumlah lampion dalam kota Tanjungpinang karena sejumlah warga yang diminta untuk memberikan aliran listik keberatan. Warga keberatan karena tidak mendapatkan uang pengganti dari arus listrik yang dipakai untuk menghidupkan lampion tersebut.(aliasar)