Purek ll Umrah Tinggalkan Unri Bermasalah
Tanjungpinang, Radar Kepri- Hery Suryadi, pembantu rektor ll universitas maritim raja ali haji (UMRAH) meninggalkan universitas Riau (Unri) dan pindah ke UMRAH 3 tahun lalu. Ternyata banyak meninggalkan masalah di UNRI saat menjabat Penbantu dekan ll fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (Fisip ). Sebagiaan masalah tersebut menyangkut proyek pembangunan di Unri menggunakan dana negara. Bahkan ada juga yang sampai ke penegak hukum Kejari Pekanbaru namun tak tuntas proses hukumnua.
Berdasarkan berita online yang terbit di provinsi Riau, masalah yang menimpah hery sutyadi meliputi pembangunan gedung fisip unri 2011 dengan dana Rp 888 juta dari dana APBD Provinsi Riau ada kelebihan bayar kepada kontraktor Rp 212 juta,terdapat penyimpangan bentuk fisik akibatnya proyek terhentik dan bangunan terbengkalai.
Hasil temuan badan pemeriksaan ke uangan dan pembangunan ada kerugian negara sebesar Rp 212 juts. Kasus ini sempat jadi atensi Kejari Pekanbaru. Karena tercium ada dugaan korupsi dana kelebihan bayar Rp 212 juta di kembalikan akibatnya kasus tersebut di hentikan kasusnya atau kejari mengeluarkan sp3. Kemudian kasus.yang menjerat Hery Suryadi berupa pembangunan gedung pasca sarjana mahasiswa terjadi penyelewengan anggaran ada juga kasus pembangunan gedung dosen dua lantai yang terbengkalai hanya di bangun bentuk rangkah dan kasus terakhir 2012 dengan dana Rp 700 dari APBN di universitas Riau berupa pembangunan gedung laboratorium ilmu komunikasi bangunan tidak bisa di fungsikan. Karena peralatan dan fasilitas labor tidak tersedia di duga banyaknya kasus yang menimpa Hery Suryadi di universitas riau yang menyebabkan dia pindah ke umrah dan naik jabatan menjadi pembantu rektor ll.
Sekarang di umrah kembali bermasalah terkait tiga proyek dana apbn 2015 sekitar Rp 100 Miliar lebih dan telah di laporkan Jusri Sabri, ketua LSM Gerakan Tuntas Korupsi (Getuk) bersama sejumlah barang bukti termasuk spek pekerjaan yang diduga diselewengkan.”Saya akan kawal terus proses hukum kasus ini.”tegasnya.
Hingga berita ini dimuat, media ini belum berhasil menjumpai Heri Suryadi guna konfirmasi dan klarifikasi.(isza )