; charset=UTF-8" /> Pupuk Subsidi Raib, Petani Singkep Mengeluh - | ';
'
'
| | 745 kali dibaca

Pupuk Subsidi Raib, Petani Singkep Mengeluh

Jang, salah seorang  petani sayur yang minta pemerintah perhatikan nasib petan yang sulit mendapatkan pupuk subsidi.

Jang, salah seorang petani sayur yang minta pemerintah perhatikan nasib petani yang sulit mendapatkan pupuk subsidi.

Lingga, Radar Kepri-Petani Lingga mengeluhkan tidak adanya perhatian pemerintah daerah, khususnya dinas Pertanian dan Perkebunan terhadap bantuan pupuk, maupun bibit bagi petani. Langkanya pupuk subsisidi disinayalir ada spekulan yang bermain sehingga petani kesulitan mendapatkannya.

Kesulitan dan minimnya perhatian pemkab Lingga ini disampaikan Agustiar yang biasa disapa Jang, ketua kelompok tani Harapan Jaya di desa Tanjung Harapan, kecamatan Singkep, Rabu (02/04).

Agustiar mengungkapkan, keinginan petani untuk mendapatkan bantuan pupuk bersubsidi tersebut telah sering kali disampaikan pada pemerintah daerah melalui dinas pertanian. Persyaratan dan kendala selama ini.”Jumlah kelompok tani, koperasi dan gudang penyimpanan pupuk subsidi. Namun hal tersebut telah diselesaikan dengan telah terbentuknya beberapa kelompok tani dan koperasi yang siap untuk mendistribusikan pupuk subsidi tersebut kepada petani. Bahkan  gudang penyimpanan pupuk sendiri telah dipersiapkan di gudang eks implasment timah, sayangnya realisasi dari keinginan petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut belum dapat dinikmati hingga saat ini.”terangnya.
Agustiar mengakui,  selama ini kebutuhan masyarakat akan komoditi pertanian berupa sayur mayur cukup tinggi. Sayangnya potensi pertanian dengan ketersedian lahan dan permintaan pasar tersebut tidak diupayakan secara maksimal. Di contohkanya, untuk kebutuhan cabai kecil dan tomat saja harus dipenuhi dari Jambi.
Hal ini tentunya sangat disayangkan Agustiar, ketidak mampuan petani lokal untuk memenuhi permintaan pasar akan komoditi pertanian tersebut tak lepas dari tingginya biaya partanian dalam hal ini pupuk, untuk pupuk NPK petani hurus membeli seharga Rp 8 rib per kilog, sedangkan bila mendapatkan pupuk bersubsidi petani bisa membeli hanya seharga Rp 2 ribu per kilo.
Dengan ketersediaan pupuk bersubsidi, Agustiar yakin akan memacu keinginan masyarakat untuk bertani yang tentunya bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal namun juga mampu memenuhi kebutuhan sayur mayur di kota Batam ataupun Tanjungpinang. Yang mana daerah ini masih luas untuk di jadikan lahan pertanian sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Hingga berita ini dimuat, media ini belum berhasil menjumpai kadis Pertanian dan Perkembunan yang diberi amanah mendistribusikan pupuk subsidi tersebut. Disinyalir pupuk subsidi tersebut diselewengkan sehingga langka di Lingga. Aparat penegak hukum diminta turun mengusut dugaan penyelewengan pupuk subsidi tersebut.(muslim tambunan)

Ditulis Oleh Pada Kam 03 Apr 2014. Kategory Lingga, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek