Proyek Taman Jadi Ajang Bolos Pelajar
Batam, Radar Kepri- Proyek taman di kawasan Batam Center dekat Gedung Graha Pena yang dibangun melalui uang APBD kota Batam senilai Rp 1,2 miliar pada Tahun Anggaran 2008 lalu, terkesan mubazir dan tidak bermanfaat bagi warga Batam.
Proyek melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Batam, dinilai tidak ada manfaatnya pada masyarakat.”Tentu sangat disayangkan pembagunan yang nilainya miliaran tidak bermamfaat.”kata Nurdin Arianto, ketua Mahasiswa Pembangunan Indonesia (MPI), Rabu (27/02).
Masih menurut Nurdin, lebih baik uang APBD tersebut digunakan untuk pembangunan prasarana gedung sekolah.”Apaligi di Batam ini kekurangan ruang sekolah setiap tahun. Kala penerimaan murid baru, sekolah selalu tidak sanggup untuk menampung murid baru.”Jelasnya.
Ditambahkan Nurdin.”Saya lihat dari fisik bangunan, juga di duga sarat dengan korupsi. Masa bangun satu tiang tugu, beberapa pob bunga, dan beberapa buah lampu-lampu begini saja, Nilai bangunan mencapai Rp 1,2 miliar. Walaupun proyek sudah berjalan lama. Kita minta pada penegak hukum Kejaksaan Negeri Batam untuk memeriksa dinas yang terkait. Dinas DKP.” Pintanya.
Pantauan awak media dilapangan, proyek taman ini lebih banyak dijadikan tempat nongkrong anak-anak sekaolah. Bahkan di jam belajar-pun, tak jarang terlihat muda-mudi berpakaian sekolah bolos di taman tersebut.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh warga Greenland, Batam Center.”Pembangunan taman oleh dinas DKP Batam, di nilai belum bermanfaat pada masyarakat. Seharusnya Pemko memikirkan, bagaimana caranya membangun sarana prasarana gedung sekolah. Mengingat, susahnya bagi orang tua calon murid baru kota Batam ini untuk memasukkan anaknya ke-sekolah. Karena tidak tersedianya ruang belajar untuk menampung murid baru. “jelasnya.
Kedepan, pihaknya berharap Pemerintah kota Batam yang dipimpin Drs Ahmad Dahlan memikirkan kepentingan masyarakat.”Dari pada membuang-buang uang APBD yang tidak bermamfaat kepada masyarakat seperti ini.”himbaunya.(taherman)