Proyek BLH Lingga lebih Rp500 Juta Amburadul
Lingga, Kepri Info-Proyek pengolahan sagu sekaligus pengolahan bio gas di desa Panggak Laut, kecamatan Lingga dinilai mubazir, bangunan juga terkesan asal jadi. Diduga proyek tahun anggaran 2012 lalu tersebut dikorupsi dengan modus mark-up.
Akibatnya, sejak dibangun pada tahun 2012 lalu, sampai saat ini tidak bisa dimanfaatkan masyarakat setempat. Anehnya proyek lebih Rp 500 juta tersebut terbiar tak terawat.
Ridwan Agus, Sekretaris BLH Lingga ketika di konfirmasi Senin (26/05) di ruangannya membenarkan bahwa anggaran tersebut lebih setengah milyar,”Tak sampai-lah Rp 1 Miliar, namun kalau Rp 500 Juta lebih-lah. Itu dana DAK (Dana Alokasi Khusus).”ujarnya singkat. Dirinya beralasan proyek tersebut dari masih ada yang kurang di bangun, namun sampai saat ini kelanjutan pembangunan dan rincian apa yang akan di bangun lagi. Dirinya tidak bisa menjelaskannya kekurangan yang mau di bangun lagi, ada kesan keraguan saat disampaikanya kepada media ini.
Apalagi sampai saat ini ,sejak 2 tahun yang lalu proyek tersebut di bangun tidak terlihat penaambahan pembangunan yang lainya. Pantauan media ini dilokasi, proyek asal jadi ala BLH Lingga tersebut, Senin (26/05). Kondisi beberapa perlengkapan dan peralatan serta kondisi bangunan terlihat dibiarkan tak terawat. Bahkan pipa-pipa plastik terlihat terlepas dari sambunganya, parahnya lagi kondisi terbiar. Termasuk pembanguna bak penampungan yang terbuat dari semen terlihat mulai rusak.
Masyarakat setempat kebetulan berada di lokasi tersebut menuturkan.”Proyek tersebut tak bisa di manfaatkan oleh masyarakat, kalau untuk mesin pengolahan sagu, kerjanya ribet dan perlu banyak tenaga di banding sistem pengolahan sagu yang masyarakat punya. Bahkan mengolah sagu pun lambat di banding dengan mesin kebo (mesin pengolahan sagu). Jadi tak ada yang mau menggunakannya.”ujar Jailani, masyarakat desa Panggak Laut.
Ditambahkan.”Kalau untuk bio gasnya, bagaimana bisa di gunakan ?. Sementara alat untuk mengolah sagu saja tidak bisa di gunakan, karena pengolahan biogas tergantung dari limbah dari hasil pengoalahan sagu tersebut.” terangnya.
Dirinya menyayangkan program pemerintah daerah melalui Badan Lingkungan Hidup kabupaten Lingga tersebut, dinilai tidak bisa di manfaatkan oleh masyarkat. Sementara itu menurut masyarakat setempat lainnya yang enggan namanya ditulis.”Dengan anggaran sebesar itu bisa membangun lebih 20 industri sagu yang biasa digunakan masyarakat saat ini.”sebutnya.(amin)