; charset=UTF-8" /> Proyek APBN Puluhan Miliar Di Bintan, Di Duga Gunakan BBM Bersubsidi - | ';

| | 1,457 kali dibaca

Proyek APBN Puluhan Miliar Di Bintan, Di Duga Gunakan BBM Bersubsidi

Aktifitas pengangkutan bahan bakar solar untuk proyek di Pulau Karang Singa.

Bintan, Radar Kepri-Proyek Multi year

s Mercusuar Karang Singa di Pulau Bintan dengan anggaran puluhan miliar diduga menggunakan Bahan Bakar Minya (BBM) Jenis Solar bersubsidi dalam melakukan kegiatan pengeboran tiang pancang.

Proyek pembangunan mercusuar di pulau singa tersebut di laksanakan oleh PT Pacific Multi Indo Permai (PT PMP) sejak tahun 2023 yang sempat tidak selesai di tahun tersebut dan di laksanakan kembali oleh perusahaan yang sama pada tahun 2024 dengan pengeboran pembuatan tiang pancang sebanyak 25 titik.

Pada tahun 2024 ini, PT Pacific Multindo Permai (PT PMP), menunjuk PT Pratama Widya Tbk sebagai Subkont untuk pelaksanaan pengeboran pemasangan tiang pancang sebanyak 25 titik.

Dalam pelaksanaan pengeboran tiang pancang tersebut, PT Pratama Widya TBK membutuhkan BBM solar setiap hari nya tidak kurang dari 2 drum BBM solar untuk mengoperasikan mesin bor, mesin jenset untuk mesin las.

Untuk memenuhi kebutuhan BBM solar untuk operasional pelaksanaan pemasangan tiang pancang tersebut, di duga PT Pratama Widya TBK tidak menggunakan BBM non subsidi (BBM Industri).

Dalam pantauan awak media dilapangan dan konfirmasi dengan masyarakat, bahwa kegiatan pengantaran BBM solar untuk operasional proyek tersebut di duga mengambil minyak solar dari masyarakat alias eceran yang di koordinir oleh seseorang.

” Kegiatan suplai minyak solar selalu dilakukan melalui kapal pompong setiap pagi jam 07:30 dan sore sekitar Jam 17:30 melalui sungai mangrove desa sungai kecil,” kata warga sekitar yang nama nya tidak mau disebutkan, Minggu (01/09/2024).

Pelaksanan pengantaran BBM solar sudah dilakukan sejak pelaksanaan proyek di mulai dari mulai Mei 2024 sampai sekarang yang diambil dari eceran dengan memakai sebuah mobil Pickup.

” Kegiatan suplai minyak solar ini sudah sejak bulai Mei 2024, sekali suplai ada hampir 5-7 derigen isi 30 liter, dalam sehari ada dua trip pengantaran,” Terangnya.

Kegiatan suplai minyak solar ini menjadi perhatian di masyarakat sekitar, yang menduga bahwa perusahaan tidak menggunakan BBM Industri dalam melaksanakan kegiatan proyek sebagaimana yang sudah diatur peraturan.

” Tentunya kita menduga proyek ini dalam pelaksanaan nya tidak menggunakan BBM solar non subsidi (BBM Industri) sebagai mana yang diatur dalam peraturan yang ada, karena jika menggunakan BBM non subsidi seharusnya pihak pihak perusahaan memiliki tangki penampungan minyak baik di lokasi pekerjaan maupun base  campnya,” tutupnya.

Pihak perusahaan, hingga berita dimuat belum berhasil dikonfirmasi dan klarifikasi. Upaya konfirmasi dan klarifikasi masih dilakukan.(Irfan)

Ditulis Oleh Pada Sen 02 Sep 2024. Kategory Bintan, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek