Polres Tanjungpinang Datangi Dinkes dan BMKG, Segera Bentuk Posko Kesehatan
Tanjungpinang, Radar Kepri-Kota Tanjungpinang dilanda kemarau panjang yang mana wilayahnya merupakan hutan dan lahan sehingga berdampak pada Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Beberapa hari ini Kota Tanjungpinang mendapat kiriman asap sehingga berdampak pada pencemaran udara dan jarang pandang yang sudah terbatas.
Polres Tanjungpinang melalui Kasat Intelkam AKP Monang P. Silalahi berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang dan BMKG Tanjungpinang.
MenurutKepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim BTKLPP (Balai Tekhnik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) berdasarkan pengukuran ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) berada di level 99 termasuk kategori sedang (51 – 100).
Sedangkan hasil koordinasi dengan BMKG dalam hal ini dengan Diana bahwa visibility atau jarak pandang di Bandara Internasional RHF Tanjungpinang masih dalam keadaan normal antara 5-7 Km dan belum masuk ke dalam tahap yang mengkhawatirkan dalam penerbangan.
Diana juga menjelaskan bahwa kabut asap yang berada di Kota Tanjungpinang merupakan asap kiriman dari Kalimantan, Jambi dan Riau karena hasil pantauan BMKG di Wilayah Kota Tanjungpinang belum terdeteksi adanya titik panas (hotspot) yang berada di wilayah Kota Tanjungpinang.
AKP Monang telah menyarankan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang untuk segera mengambil tindakan membuat posko kesehatan bersama instansi terkait.
Rustam juga menyampaikan apabila terjadi peningkatan kabut asap di wilayah Kota Tanjungpinang maka hari Senin tanggal 16 September 2019 akan dilaksanakan Rapat Koordinasi dengan mengundang pihak-pihak terkait dan membentuk posko sebagaimana saran dari Polres Tanjungpinang.(red)