Perubahan Rute Truk Pengangkut Sampah Resahkan Warga
Tanjungpinang, Radar Kepri-Warga Jl Tambak dan Jl Potong Lembu dalam 3 hari ini merasa resah akibat tumpukan sampah yang ada di lokasinya tidak di angkut oleh mobil Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Tanjungpinang. Akibatnya, tumpukan sampah tersebut menebarkan aroma tak sedap dan terlihat ulat-ulat mulai bersarang di tumpukan sampah itu.
Pantauan dari media ini dilapangan, tumpukan sampah itu bukan hanya berada di jalan Tambak. Tapi ada juga tumpukan sampah berada di Jl Bakar batu, Jl Mawar serta Jl Potong Lembu.Tumpukan sampah yang menebar aroma busuk itu, bukan hanya membuat warga dan pengguna jalan resah. Beberapa orang pengendara motor bahkan terpaksa menutup hidung dengan tangan ketika melintas.
Aliang (30),warga Jl Tambak saat di jumpai media ini Sabtu (01/06) mengatakan.”Aduh pak, saya punya pelanggan lari semua karena tumpukan sampah di depan kedai saya yang sudah dua hari tidak di angkut oleh lori sampah. Sehingga menimbulkan aroma tak sedap.”keluh pemilik kedai kopi ini.
Aliang berharap agar Walikota Tanjungpinang untuk memberikan instruksi tegas pada dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Tanjungpinang yang lamban dalam membersihkan tumpukan sampah itu.
Keluhan serupa diungkapkan Aquang, warga Jl Mawar yang di jumpai media ini di tempat usahanya, Sabtu (01/06) mengatakan.” Waa..lan, sudah dua hari sampah yang ada di depan usaha jual kuenya tidak di angkut oleh mobil kebersihan. Pelanggan pada lari semua lo.”ujarnya.
Informasi yang dihimpun media ini, tidak diangkutnya sampah tersebut karena adanya kebijakan baru dari Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman yang merubah jalur truk pengangkut sampah.”Truk pengangkut sampah itu tidak melewati jalan lingkungan lagi. Karena itu banyak sampah tidak terangkut, termasuk sampah yang ada di sepanjang Jl Tambak, Jl Akau, Jl Lorong Banjar dan Jl Akau Potong Lembu.”kata Eva Amalia SH M Si, Kamis (30/05).
Informasi lain menyebutkan, tidak melintasnya truk sampah ke jalan yang masuk kategori jalan lingkungan karena adanya program efisiensi dari dinas yang di pimpin Ir Almazuar Amal itu.”Untuk penyegaran, perubahan rute dan untuk efisiensi waktu, dana dan lain-lain. Kita Coba, Insya Allah pasti ada kendala, tapi kaim yakin akan berhasil.”tulis Almauzar Amal terkait persoalan sampah yang menumpuk itu. (chendy)