Pertemuan RT/RW Sosialisakan Bank Sampah
Tanjungpinang, Radar Kepri-pertemuan rutin forum rt/rw sekelurahan kota piring, sabtu (11/3-2017) berlangsung sukses. Acara yang dihadiri langsung oleh lurah Kota piring, Feri Ismana dan camat Tanjungpinang Timur, Yeni Trisia Isabela itu menitik beratkan kepada sosialisasi bank sampah.
Feri, sengaja menghadirkan langsung direktur bank sampah Cermai, Linda Murdiono, untuk memberikan pembekalan tentang pengolahan sampah khususnya di kelurahan kota piring. Ia sengaja melakukan terobosan dalam setiap pertemuan forum RT/RW mengundang stake holder terkait agar tidak menimbulkan kejenuhan.
“kita akan lanjutkan kedepan dalam bentuk praktek lapangan, bukan sebatas tiori saja ya,” jelasnya menjawab Radar Kepri. Karena lanjut Feri, biasanya kaum bapak lebih tertarik dengan kerja nyata langsung dilapangan daripada sebatas penjelasan. Harapannya dengan adanya sosialisai terkait bank sampah bisa menimimalisir atau mengurangi masalah sampah khususnya dikelurahan Melayu kota piring dan secara global bagi kota Tanjungpinang. “sampah itu sudah menjadi masalah pemerintah dan juga masyarakat,” ringkasnya.
Sementara itu, camat Tanjungpinang timur, Yeni Trisia Isabela mengungkapkan sosasilisasi bank sampah p-erlu dilakukan untuk lebih memahamkan masyarakat akan pengolahan sampah. “Kita berharap, kita selalu memotivasi, tiap kelurahan kita sinergikan dengan aparatur kelurahan dan kecamatan, kita harus bisa memberikan doronganlah kepada ketua RT/RW, jangan pesimis duluanlah dengan membentuk bank sampah, sehingga nantinya akan mendukung pembangunan dikota Tanjungpinang terkait lingkungan yang bersih sehat dan terjamin keindahannya juga kenyamanan.
Masih Yeni, untuk kecamatan Tanjungpinang Timur Ada 2 bank sampah di air raja dan pinang kencana, 2 bank sampah ini merupakan bank sampah sasaran yang ditunjuk pemerintah, ia juga berharap melalui sosialisai ini bisa bagaimana mengubah mind set masyarakat untuk mengolah sampah itu sendiri.
Sementara, nara sumber yang dihadirkan pada kesempatan ini, Linda murdiono, bersama timnya secara gamblang menjelaskan perihal bank sampah. Ia mengakui pada awal terjun mengeluti masalah sampah bukanlah hal yang mudah. Banyak kendala dan halangan karena sampah sangat identik dengan yang kotor dan menjijikkan. Namun dengan tekad yang kuat perempuan bertubuh tinggi ini tidak menyerah.
Akhirnya tahun 2014 ia mendirikan bank sampah cermai dengan kondisi lokasi bank sampah yang masih sangat sederhana di daerah Sungai jang. (lanni)