; charset=UTF-8" /> Pembebasan Lahan Perkantoran Bupati Anambas Bermasalah - | ';

| | 2,191 kali dibaca

Pembebasan Lahan Perkantoran Bupati Anambas Bermasalah

Komplek perkantoran Bupati Anambas yang ganti rugi lahannya bermasalah.

Komplek perkantoran Bupati Anambas yang ganti rugi lahannya bermasalah.

Anambas, Radar Kepri-Pembebasan lahan untuk pembangunan komplek perkantoran bupati kabupaten Kepulauan Anambas 2014 di keluhkan warga, karena diduga banyak permainanan atau manipulatif.

Seorang warga yang tidak mau di sebutkan namanya merasa tertipu oleh beberapa oknum pejabat yang terlibat dalam pembebasan lahan tersebut. Khususnya dari pemkab Anambas, karena dengan berbagai cara sang oknum mencari celah untuk mencari keuntungan baik pribadi maupun kelompok atau golongannya.

Sang warga mengaku mempunyai lahan sekitar 3 hektar dengan surat alas hak, namun saat di ukur oleh tim pembebasan lahan menjadi dekitar 2 hektar lebih, otomatis dia merasa rugi. Selain itu ada juga dengan mengubah harga kesepakatan tanah di berita acara pembebasan kalu tidak teliti di baca harga kesepakatan di turunkan tanpa sepengetahuan pemilik lahan.

Yang lebih ironis ironis lagi, saat pembayarannya warga di sodorkan 2 kwitansi, 1 kwitansi kosong dan 1 satunya sesuai jumlah kesepakatan untuk di tanda tangani pemilik lahan setelah 2 kwitansi di tanda tangani warga pemilik lahan, kwitansi tersebut di ambil panitia kemudian uang di transfer pemkab Anambas ke rekening pemilik lahan.

Semua kwitansi yang di tanda tangani sama, bukan seperti kwitansi biasa kertasnya besar dberikan panitia warga tidak di berikan photo copy-nya penanda tanganannya di kantor bupati banyak pejabat yang hadir termasuk sekda waktu Raja Tjelak Nur Jalal dan bupati Tengku Muchtarudin, terang sumber
Sumber juga mengatakan, dari semula sekitar 2012 awal pembicaraan antara warga yang lahannya terkena proyek pembangunan kantor bupati di desa Pasir Petih telah curiga adanya permainan. Termasuk tekanan serta intimidasi oleh beberapa oknum pejabat dan teryata hal itu terbukti, saat pembayaran ganti rugi termasuk tidak samanya nilai harga tanah yang di ganti rugi.  hingga kini pihak terkait belum bisa di konfirmasi terkait adanya dugaan permainan dan manipulaso yang terindikasi korupso dari kasus pembebasan lahan tersebut.(isza)

Ditulis Oleh Pada Sel 13 Des 2016. Kategory Anambas, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek