Pembantaian Akeng Sisakan Trauma Bagi Warga Jl Tambak
Tanjungpinang, Radar Kepri-Tragedi Jl Tambak berdarah pada Minggu (11/08) yang berujung tewasnya Akeng (60) dengan 10 liang di tubuhnya. Menyisakan trauma bagi warga yang berada di bilangan Jl Tambak. Khususnya pemilik toko yang berada tepat di depan Akeng menghembuskan nafas terakhirnya.
Pantauan media ini dilapangan, Rabu (14/08) dua toko yang memilih tutup pasca 4 hari tewasnya Akeng dibantai Ahwat alias Haiti (49), yakni toko Trendy dan toko Bangunan Citra. Toko Trendy yang menjual Handphone dan aksesorsnya hanya berjarak sekitar 4 meter dari lokasi Akeng tewas bersimbah darah.
Sumber media ini menyebutkan, toko Trendy yang beralamat Jl Tambak nomor 29, RT 03 RW IV, Kelurahan Kemboja, Kecamatan Tanjungpinang Barat, kota Tanjungpinang itu merupakan milik Aceng.”Inikan bulan 7 dalam penanggalan tahun Tiongha. Bulan 7 atau bulan Cek Gwe Poa alias bulan hantu. Dalam tradisi etnis Tiongha pada bulan hantu ini, arwah leluhur keluar dari peristirahatannya.”sebut seorang warga Tiongha yang meminta namanya tidak ditulis ini.
Bulan 7 dalam penanggalan etnis Tiongha jatuh bersamaan dengan lebaran pertama 1434 H bagi umat Muslim. Karena itu, pada hari Kamis 8 Agustus 2013 lalu, ribuan warga Tiongha di Tanjungpinang terlihat berdoa untuk keselamatan dan membakar dupa serta uang kertas sembahyang.
Sedangkan toko Bangun Citra, milik Khok Hua tepat berada di depan toko Trendy yang menjual material bangunan juga memilih tutup. Begitu pula toko Nippon yang berada disebelah toko Bangun Citra.
Meskipun kejadian tewasnya Akeng sudah 4 hari berlalu, namun darah kering di tempat jenazah Akeng tewas masih terlihat dan mengering. Hujan lebat dan timbunan pasir belum mampu mengikis habis sisa genangan darah Akeng. Bau anyir darah juga masih tercium ketika warga melintas di lokasi tersebut.(irfan)