; charset=UTF-8" /> Pasien Pengidap Malaria Tidak Dipungut Biaya Berobat di Lingga - | ';
'
'
| | 1,537 kali dibaca

Pasien Pengidap Malaria Tidak Dipungut Biaya Berobat di Lingga

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, dr Ignasius Luti MPH

Kadinkes Lingga, dr Ignasius Luti MPH

Lingga-Radar Kepri-Guna mengantisipasi penyebaran penyakit malaria yang menyerang masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lingga membagikan 20 ribu kelambu pada masyarakat. Pembagian kelambu diprioritas di daerah endemis berdasarkan Annual Parasitic Insidence (API).

API adalah angka kesakitan malaria (berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium) per-1000 penduduk dalam 1 tahun dinyatakan dalam permil. Untuk daerah yang API-nya lebih dari lima orang Permil. Satu Kepala Kelaurga (KK) mendapatkan 2 net kelambu. Sedangkan untuk daerah yang API 1-5 per mil, satu KK mendapatkan satu net kelambu.”Untuk Kabupaten Lingga, berdasarkan laporan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM), daerah yang ber-API diatas 5 per mil adalah, Pancur, Senayang, Tajur Biru, dan Raya. API 1-5 per mil daerah Kelurahan Dabo Lama dan Penuba.”terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, dr Ignasius Luti MPH, Jumat (11/07).
Dikatakan Luti, pemakain kelambu untuk menghindari masyarakat dari gigitan nyamuk pembawa penyakit malaria lebih efektif, ketimbang pemakain obat anti nyamuk bakar dan semprot. Efek samping pengunaan obat anti nyamuk akan mempengaruhi kesehatan warga terutama bagi anak-anak dan ibu yang sedang hamil.”Untuk daerah yang API 1-5 per Mil, diperioritaskan kepada ibu yang sedang hamil.”katanya.
Disamping itu, masih kata Luti, saat ini Dinkes Lingga tengah melakukan pemeriksaan serta pengobatan, untuk mengetahui adanya penyakit malaria yang tidak dikenakan biaya alias gratis.”Setiap warga yang melakukan pemeriksaan ke Puskesmas, akan langsung diambil darahnya untuk diperiksa. Kalau hasilnya positif terkena penyakit malaria, akan langsung diobati, dan semua itu diberikan secara gratis oleh Pemkab Lingga melalui Dinas Kesehatan.”terang Luti.
Lebih jauh Luti berharap, kepada masyarakat untuk terus memperhatikan lingkungan tempat tinggalnya. Gerakan 3M plus meliputi kegiatan menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin. Menutup rapat tempat penampungan air serta mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan plus beberapa upaya memberantas tempat perkembangbiakan nyamuk, harus digalakan ditengah masyarakat.”Menanggulangi penyakit malaria tentunya tidak bisa hanya dengan peran pemerintah. Masyarakat juga harus ikut andil dalam memutus mata rantai perkembangan nyamuk dengan pola hidup sehat dan gerakan 3M plus.”pingkas Luti (muslim tambunan)

Ditulis Oleh Pada Sab 12 Jul 2014. Kategory Lingga, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek