; charset=UTF-8" /> Menapak Asa Menuju Popda 2020 - | ';

| | 230 kali dibaca

Menapak Asa Menuju Popda 2020

Tanjungpinang Radar Kepri-Muda dan berbakat, hal ini pantas disematkan untuk remaja pemilik nama Rifaldo Hardion. Ia lahir di Tanjungpinang, 21 Juni 2003. Ia salah seorang bintang basket dari team Smansa yang terpilih untuk mengikuti Popda ditahun 2020.
Ramah, santun, setidaknya sikap itulah yang ditunjukkannya jika bersua dengannya. Wajah klimisnya akan menyungingkan senyuman jika berpapasan. Ia merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Ia merupakan pasangan Hardion dan Mey Kwan. Ia pun punya panggilan Achen dalam keluarganya.
Meski terlahir dari keluarga berada, namun adik dari Reynaldo Hardion ini tidak sombong.
Ia menjalani hidup bagai pertarungannya di arena basket. “Dijalani saja” ungkapnya.
Kepiawaiannya bermain basket menjadikannya salah satu terpilih dari 12 atlet basket yang akan berlaga di popda 2020 mendatang.
Persiapan itu sudah dilakukan jauh-jauh hari.
Team yang sudah terpilih ini digembleng latihan 6 kali dalam seminggu. Hari minggu menjadi hari libur mereka. Namun meski masih muda yang umumnya masih suka bermain, Rifaldo tidak keberatan dengan jadwal latihan basket yang padat dan menyita waktu bermainnya.
Ia justru merasa bangga dengan terpilihnya bersama rekan-rekannya untuk membawa nama Tanjungpinang di ajang Popda mendatang.
Menurut penuturannya, ia mulai mengenal basket kelas 5 sd. Tapi lanjutnya ketika itu masih sekedar hobi. Namun seiring waktu yang berjalan, ia mulai fokus latihan untuk tanding.
Adik dari Novelly Hardion ini menyelesaikan sekolah menengah pertamanya di Pelita nusantara (pelnus).
Waktu kelas 5-6 sd ia berlatih dengan coach Johan. Setelah di smp ia berlatih bersama Coach Alex.
Rambut selalu dipangkas cepak merupakan ciri khas remaja yang kini duduk dikelas XI IPS 1 ini. Membantu teman dalam memecahkan masalah menjadi salah satu kebahagiaannya.
Aksi lapangannya cukup memukau.
Penampilannya tidak berlebihan tetapi skillnya cukup keren. Ia memakai jersey dengan no punggung 8. Pembawaannya yang tenang dalam lapangan cukup mempesona ditambah kemahirannya melakukan shot three poin. Ia memilih waktu yang tepat untuk melakukan tembakan. Seolah ia mampu mengukur akurasi tembakannya masuk atau tidak. Setelah berhasil menguasai bola ia tidak lantas melakukan serangan. Pelan-pelan ia mendrible lalu setelah tepat ia pun melakukan shot. Kadang lawan dibuatnya kecolongan dan kaget dengan aksinya yang tiba-tiba dan tidak terduga.
Ball handlingnya pun bisa diandalkan.
Selain itu bontot dari 3 bersaudara ini bermain secara team tidak menonjolkan skill individualnya. Ia pun rajin diturunkan pelatih jika teamnya bertanding.
Saat smansa cup ke-III lalu, ia berada diteam B smansa dan team ini berhasil mendapat harapan 1. Ia mengaku dari pertandingan smansa cup tersebut ia belajar cara mengatur suatu team yang benar-benar dipandang rendah. Karena orang beranggapan smansa A saja.
Namun kendati begitu ia cukup bangga dengan team smansa B yang bisa kesemifinal dan mengukir sejarah smansa B bisa juara walau hanya harapan pertama. “Jika direndahin biarkanlah dan buktikan sajs ke mereka kita bisa”, bijaknya.
Kendati masih belia, namun Rifaldo cukup matang dalam memandang kehidupan. Ia pun tipe pemain yang tidak suka sok jaim ( jaga image). Ia berlaku apa adanya dan sepantasnya.
Turnamen Ngc berlangsung, ia pun masuk dalam team inti membela smansa. Kontibusinya cukup besar bagi team dalam mendulang poin hingga smansa jadi juara.
Dan ia termasuk individual yang disegani lawan oleh skill basket yang dimilikinya.
Hal ini diakui oleh atlet-atlet dari team lain. Ia diakui sebagai pemain hebat.
Sorot matanya yang tajam melengkapi kharismanya.
Ia pun menjadi salah satu atlet terpilih Tanjungpinang mewakili Tanjungpinang dikejuaraan Gubernur cup 2019. Dan ia bersama team tampil sebagai runner up dikalahkan team Batam.
Ternyata, remaja yang hobi basket ini punya talenta lain selain basket.
Tahun 2013 ia pernah mengikuti konser bersama dalam bidang musik, khusus piano.
Penghargaan yang diberikan itu berdasarkan sertifikat yang ditunjukkannya adalah penghargaan performer solo piano pada konser bersama nasional Indonesia young musician performance 2013.
Ia mengakui suka semua jenis musik, yang penting enak didengar. Ia juga bisa bermain gitar. Sekarang menurut Achen, ia sering buat cover lagu dilaman Ig nya bersama teman-temannya. Walau waktunya tersita untuk latihan basket ia masih menyempatkan diri menyambangi rekan-rekannya.
Namun kini, ia tidak lagi menekuni piano karena sudah fokus di basket.
” harus fokus satu, nga boleh rakus juga”, ungkapnya.
Gubernur cup 2019 lalu merupakan pengalaman yang besar baginya apa lagi ia berangkat bersama atlet-atlet sekolah lainnya.
Usau gubernur cup, remaja pemilik tinggi 170 dan berat 67 kg ini kembali diturunkan di kejuaraan Mw cup dan kembali teamnya menjadinya champion.
Selain Rifaldo Hardion, salah seorang rekannya ikut terpilih untuk menuju popda 2020. Yakni Elvern Andrisen. Remaja dengan tinggi 183 dan berat 100 kg tersebut dipilih ikut serta dalam team popda Tanjungpinang.
Mrski bongsor remaja kelahiran 12 Juni ini cukup lincah dalam aksi lapangannya. Ia jufa pemain smansa yang disegani dengan skill mumpuni yang dimilikinya.
Ia bahkan punya ciri khas sendiri dalam merebut bola. Jika bola berhasil ditangkapnya ia akan memeluk bola tersebut lalu memukulnya barulah dilemparkannya kepada sesama rekannya. Prestadi basketnya cukup moncer. Bergabung diteam pelnus, teamnya selalu berjaya. Digubernur cup 2017 teamnya ysng mewakili Tanjungpinsng berhasil juara 3. Popda 2018 ia bersama team berhadil meraih juara 3, porprov 2018 teamnya berhadil mengondol juara 2. Pemba cup 2017 teamnya bethadil juara 1, begitupun di pelnus cup 2016 menempati podium juara 1 dan pmsti cup ditahun yang sama lagi-lagi berada diurutan teratas. Dari semua laga-laga tersebut, psmti cup 2016 menjadi yang paling berkesan baginya. Karena pertama kali bergabung bersama pelnusa.
Penyuka warna hitam dan putih ini tidak lupa dengan sekokahnya. Ia tetap berusaha mengimbangi.
“Waktu sekolah ya sekolah waktu latihan ya latihan”, katanya.
Ia pun menjadi kapten team saat team Tanjunpinang ikut gubernur cup 2019 di batam.
Ia kini duduk dikrlas XI Mipa 5.
Abang dari Elbert Andrisen ini pun akrab disapa Ahau. Ia mulai belajar badket dari kelas 5 sd dan ia dilatih oleh coach Alex. Ia menjadikan pelajaran olahraga sebagai mata pelajaran favoritnya.
Aksi lapangannya pun cukup fantastis. Ia menjadi salah seorang anggota team yang rajin mendulang poin. Remaja tangung ini pun suka tersenyum. Berjuanglah putra-putra terpilih. Bawalah medali untuk kota Gurindam agar boleh jadi kebangaan pula. LANNI

Ditulis Oleh Pada Jum 15 Nov 2019. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek