; charset=UTF-8" /> Melukis di Dinding Sambut SMANSA Fair - | ';

| | 616 kali dibaca

Melukis di Dinding Sambut SMANSA Fair

Salah satu lukisan di dinding pagar SMANSA.

Tanjungpinang, Radar Kepri-Memasuki sekolah SMA 1 (SMANSA) Tanjungpinang, kita akan disambut dengan tatanan gerbang sekolah yang berseni. Masuk lebih dalam kehalaman sekolah, gedung sekolah yang tertata apik segera menyambut diselingi rimbun pepohonan. Kini, sekolah ini semakin diperindah dengan lukisan aneka rupa kaya warna disepanjang tembok (pagar ) sekolah.

Smansa Tanjungpinang, merupakan sekolah unggulan dan menjadi kebanggaan masyarakat Tanjungpinang. Sekolah yang dikomandoi oleh Imam Syafii, S. pd. M.si, ini cukup dikenal dengan berbagai prestasi siswa-siswinya dari bidang akademik maupun non akademik.

Bahkan saat seseorang bertanya, “dimana sekolah?”, ketika dikatakan di Smansa, maka orang yang bertanya langsung mengatakan “wah hebat ya bisa masuk Smansa”. Dalam artian nama sekolah ini sudah begitu lekat dengan image sekolah anak-anak cerdas (pintar). Siapa yang bersekolah ditempat ini dianggap memiliki kecerdasan lebih. Atau secara sederhananya, Smansa menjadi icon mutu pendidikan kota Gurindam.

Disatu sisi, ada benarnya anggapan masyarakat tersebut, karena memang prestasi murid-murid Smansa bukan hanya untuk tingkat kota Tanjungpinang ataupun Kepri namun  sudah mencapai tingkat Nasional. Sekolah ini menjadi sekolah pertama di Kepri meraih gelar sekolah Adiwiyata nasional yang disusul oleh SMPN 4 dilanjutkan dengan SMPN 2 Tanjungpinang.

Untuk menjadi sekolah Adiwiyata Nasional bukanlah hal mudah, tetapi harus melalui proses yang panjang dan antara siswa serta tenaga pendidik sekolah harus saling bersinergi. Bukan hanya itu, prestasi dari bidang kwn (kewarganegaraan-dulu PMP) yang lebih dikenal dengan sebutan 4 pilar juga sudah menembus nasional.

Bukti lain prestasi sekolah ini, tiap tahun para pelajarnya yang lulus UN

mendapat kesempatan  menjadi mahasiswa undangan diberbagai perguruan tinggi ternama Indonesia, seperti ITB, Unpad, UGM dan sebagainya.

Belum lagi sederetan prestasi akademik lainnya yang semakin mengetarkan nama sekolah ini. Prestasi bidang akademik ini diimbangi pula dengan prestasi non akademik yang tidak kalah membanggakan. Salah satu yang paling menonjol adalah bidang olah raga basket, tim sekolah ini berhasil menjadi campion dalam ajang Walikota cup 2017 yang pertama kali mempertandingkan olahraga ini.

Dan baru-baru ini, dalam kejuaraan drumband antar pelajar yang diselenggarakan oleh Riau Island Band Community (RIBC), tim binaan Sutan Muhammad Isa, berhasil memborong juara dari berbagai kategori. Atas prestasi ini, tim drumband yang diketuai oleh Ony Wahyuni tersebut membawa pulang 1 Quintom dan 1 Blyra disertai piala tentunya.

Sebagai sekolah unggulan, Smansa sudah terbiasa mengadakan berbagai ajang kompetisi untuk tingkat kota Tanjungpinang. Dan dalam waktu dekat, 3 Januari mendatang, akan mengadakan berbagai perlombaan dalam balutan Smansa Fair. Diantaranya debat bahasa Inggris, debat Bahasa Indonesia juga pertandingan antar band.

Namun sebelum kegiatan ini resmi dibuka pada Januari nanti, pihak internal Smansa sudah melakukan perlombaan lomba lukis dinding. Tembok yang mengelilingi sekolah ini dijadikan wadah untuk menuangkan kreativitas siswa-siswi melalui kanvas. Lomba ini menjadi bahagian dari rangkaian Smansa Fair.

Untuk menentukan pemenang, pihak sekolah mendatangkan juri professional dari luar sekolah yang berasal dari kalangan seniman lukis. Dan kegiatan sudah dilaksanakan sedari Sabtu kemarin (15/12). Tiap kelas diperkenankan menuangkan ide melukisnya yang ditentukan dengan tema ‘lingkungan’.

Menurut kepala sekolah Smansa, Imam Syafii, hal ini dilakukan untuk memotivasi sekolah lain di Kepri. Karena kreativitas lukisan dinding ini baru dilakukan oleh Smansa. Sempena Smansa fair itu, juga akan diadakan bazar kewirausahaan yang diikuti dengan berbagai kegiatan perlombaan.

“lomba lukis dinding merupakan rangkaian dari Smansa fair. Kita berharap ini bisa memotivasi sekolah lain di Kepri”, ujar  imam.

Hal ini pun dibenarkan ketua panitia lomba lukis seni, Rusmianto. Menurutnya untuk menilai karya seni para pelajar yang dituangkan pada tembok sekolah dinilai oleh 2 orang juri dari luar yang berkompoten dalam hal ini.”Dua orang Jurinya langsung dari luar yang punya kapasitas  untuk memberikan penilaian hasil karya anak-anak,” singkatnya.  Penilaian dimulai sejak anak-anak memulai melukis dinding, temanya tentang lingkungan pengumuman pemenang nanti saat pembukaan Smansa fair”, terangnya. LANNI

Ditulis Oleh Pada Sel 19 Des 2017. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek