; charset=UTF-8" /> Malaysia Deportasi 14 Orang Bayi - | ';

| | 969 kali dibaca

Malaysia Deportasi 14 Orang Bayi

Lasri (baju kuning) bersama Ridho yang baru berumur 32 hari dideportasi dari Malayasia Kamis 02 Mei 2013.

Lasri (baju kuning) bersama Ridho yang baru berumur 32 hari dideportasi dari Malayasia Kamis 02 Mei 2013.

Tanjungpinang, Radar Kepri-Sebanyak 14 orang bayi dideportasi pemerintah diraja Malayasia, Kamis (02/05) melalui pelabuhan Stulang Laut, Malaysia. Sekitar pukul 19 00 Wib ke-14 bayi yang masih merah tersebut sampai di pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, Kepri.

Setengah jam kemudian, 14 bayi tersebut diboyong ke Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) di Sei Timun, Senggarang, kota Tanjungpinang. Rido bayi laki-laki berumur 32 hari terlihat lelap dalam pelukan Lasri, ibunya. Wanita berumur 39 tahun mengaku berasal Kediri, Jatim. Disebelah Lasri, terlihat Siah (42), TKW deportasi asal Jakarta ini mendekap Deni, putranya yang baru berumur 30 hari.

Data yang dihimpun Radar Kepri ini, jumlah TKI/W yang dideportasi sebanyak 228 orang. Dengan rincian Tenaga Kerja Laki-laki (TKI) sebanyak 185 orang dan TKW 49 orang serta anak-anak 14 orang. Semua TKW dan bayinya dititipkan di RPTC, kilometer 14, Sei Timun, Senggarang, Tanjungpinang. Sedang TKI dititipkan di penampungan Kilometer 8, Tanjungpinang.

SeluruhTKI/W yang terjaring operasi “nyah” (pembersihan, red) oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) ini akan di pulangkan ke daerah asalnya masing-masing dengan kapal Pelni pada 14 dan 15 Mei 2013 ini.

Lasri yang sedang menyusui putranya, Rido, dijumpai media ini (02/05) di penampungan (RPTC) Kilometer 14 Senggarang menerangkan.” Saya sudah 3 tahun di Malaysia ikut suami. Suami saya warga negara Banglades bernama Ismail. Suami saya bekerja sebagai kuli bangunan di Tanjung Perak. Dengan gaji hanya 400 Ringgit sebulan.”ceritanya.

Kemudian, lanjut Lasri.”Selama 3 tahun saya ikut suami di Malaysia. Baru dikarunai  se-orang anak yang baru berumur 32 hari. Putra saya lahir di Rumah Sakit Diraja Malaysia.”katanya.

Dikatakan Lasri, setelah anaknya lahir.”Saya langsung ditangkap Polisi dan di penjara. Kemudian saya di pulangkan ke Indonesia, sedangkan suami saya masih tinggal di Malaysia.”kenang Lasri.

Cerita duka serupa dituturkan Siah 42, TKW asal Jakarta mengaku sudah 3 tahun bekerja di negri jiran Malayasia. Siah mengaku bekerja di restoran dengan gaji 700 Ringgit Malaysia sebulan.”Suami saya, Ita Jasmita bekerja di ladang sawit, Tanjung Perak, Malaysia, dengan gaji 400 Ringgit per-bulanya kini. Suami saya masih tinggal di Malaysia, mungkin dalam waktu dekat ini dia kembali ke Indonesia.”terang Siah.

Kepala Disnakertrans  Kota Tanjungpinang Dimyat dijumpai media ini di penampungan RPTC mengatakan.”Seluruh TKI/W ini, mana yang mau pulang kita kembalikan kedaerahnya masing-masing. Kalau mau kembali ke Malaysia, ya..kita lengkapi dokumenya. Tapi kita harus data dulu mereka ini.”Katanya.

Menurut Dimyath, pihaknya juga  mencari tahu apa saja ketrampilan yang dimiliki TKW ini.”Kalau tidak mempunyai keterampilan, mereka kita kembalikan ke daerahnya. Semua biaya di tanggung oleh pemerintah, baik selama di penampungan, mulai dari makan minum, termasuk susu bayi, semua kita tanggung. Termasuk biaya pemulangan.” kata Dimyath.(aliasar)

Ditulis Oleh Pada Jum 03 Mei 2013. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek