Lumpur PT Silma Jaya Makan Korban
Batam Radar kepri- Penggalian bukit Kabil, Top One oleh PT Silma Jaya makan korban. Disebabkan, jalanan yang dilintasi truk bermuatan tanah berserakan dijalan raya. Sehingga berlumpur dikala hujan dan mengakibatkan seorang guru yang sedanf mengendarai kendaraan bermotor terjatuh hingga kaki kananya patah.
Parahnya lagi, mobil Dam truk membawa tanah galian beroperasi dikala hujan, sehingga lumpur bercampur air keruh menebar ditengah-tengah jalan. Akibatnya seorang guru SD IT, mamba, Uung Kabil, Anik Winda Riatun, pengendara motor terpeleset dan jatuh disekitar bumi perkemahan Kabil.
Uraian diatas dikatakan seorang warga Kabil kepada awak media ini di Botonia Batam centre Minggu (18/09). Warga yang minta namanya tidak ditulis itu menambahkan, korban sempat.dirawat inap dirumah sakti Otorita Batam, selama 3 hari karena mengalami patah kaki sebelah kanan.”Namun sampai saat ini belum ada bantuan dari pihak PT Silma Jaya yang disebut penggali bukit tersebut.”terang warga.
Lebih lanjut ia menyampaikan.”Kami, warga Kabil telah menyetop semua kegiatan penggalian tersebut, LPM, Polsek Kabil, tokoh masyarakat dan RT-RW, Namun pekerjaannya tetap dijalan perusahaan bersangkutan, kegiatan tersebut terhenti satu hari saja.”sebutnya.
Menurut Lembaga Pemberdayaan masyarakat (LPM) kelurahan Kabil ternyata Perusahaan tersebut tidak memiliki izin penggalian (cut and fill). Dari Batam.”Maka dari itu kami minta kepada aparat penegak hukum Polda Kepulauan Riau (Kepri) untuk menindak segala kegiatan yang dilakukan Perusahaan diatas, secara hukum yang dilanggar.”pintanya.
Jalan disekitar Penggalian bukit Kabil tersebut, yang telah membawa korban itu sampai saat ini.Masih becek dikala hujan, berdebu di kala panas, kalau ini dibiarkan berkemungkinan akan ada korban- korban berikutnya.”tambanya lagi.
Dilanjutkan.”Jadi kami warga Kabil, kalau aktivitas ini tidak dihentikan oleh Perusaan tersebut, berkemukinan warga Kabil yang menghentikan aktivitas tersebut.” Tegasnya.
Sementara itu, hingga berita ini dimuat awak media ini belum berhasil mengonfirmasikan kepada perusahaan diatas yang disebut pelaku Pengerukan tanah diatas.(taherman)