Kepemilikan Tanah di Bintim Banyak Tumpang Tindih
Camat Bintan Timur ketika dijumpai media ini menjelaskan mekanisme penerbitan alas hak.
Bintan Timur, Radar Kepri-Kirman (46) warga Jl Ir Juanda, Kota Tanjungpinang tak kuasa menahan kekesalanya. Karena sebidang tanah miliknya yang berada di Jl kijang kilometer 13 Sei Jati, RT 01/RW 01 Kelurahan Gunung Lengkuas kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan. Belum bisa diterbitkan surat alas haknya, sementara tanah pembelian tanah tersebut dikuatkan dinotaris dan disaksikan oleh RT/RW setempat termasuk sempadan perbatasanya.
Camat Bintan Timur, Hasan ketika dikonfirmasi awak media ini Selasa (23/07) diruangan kerjanya terkait dengan persyaratan untuk menerbitkan surat tanah berupa alas hak, menjelaskan.”Dasar pertama untuk menerbitkan surat alas hak disebidang tanah itu harus mempunyai. Pertama, surat tebas yang di akui oleh RT/RW setempat.”Jelasnya.
Kemudian, lanjut Camat.”Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR), Spindik atau memang penguasa lahan yang telah lama menguasai lahan. Seperti perkebunan yang tidak mempunyai surat sama sekali. Tapi dia memang menguasai lahan sudah lama, di bercocok tanam, bisa kita keluarkan. Namun dia harus mendaftarkan tanahnya berdasarkan Peraturan pemerintah (PP) nomor 24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah, atau dia memiliki surat dari kawedanan, itu baru bias kita terbitkan alas hak.”jelas Hasan.
Informasi yang diperoleh awak media ini dilapangan sejak Hasan menjabat Camat banyak surat tanah yangtumpang tindih.”Karena siapa yang dekat sama pak camat, mengurus surat, gampang saja keluarnya. Coba kalau orang seperti kita, banyak sarat-saratnya.”kata sumber yang enggan menyebutkan namanya itu.
Kemudian, sumber itu menceritakan.”Seperti di Sei Jati, itu-kan bekas tambang biji bauksit. Mereka menambang di lokasi itu-kan tidak ada pakai surat. Hanya seluruh orang yang berpengaruh di kasi duit sama pengusaha tambang itu.”cerita sumber lagi.(aliasar)
Ditulis Oleh Radar Kepri
Pada Kam 25 Jul 2013. Kategory Bintan, Terkini.
Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0.
Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini
