Besok, Jaksa Panggil Said Parman
Tanjungpinang, Radar Kepri-Selain Tahun Anggaran (TA) 2012 yang diduga terjadi kebocoran alias korupsi di Dinsosnaker Kota Tanjungpinang. Pada TA 2011 lalu, ketika dinas ini di pimpin Said Parman, disinyalir juga terjadi korupsi hingga ratusan juta dengan modus kegiatan fiktif.
Sumber media ini menyebutkan, terkait dugaan korupsi di Dinsosnaker Kota Tanjungpinang ini, pihak Kejaksaan Negeri Tanjungpinang saat ini telah mulai menggelar pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket). Dua orang telah dimintai keterangan yaitu Saparman, mantan Bendaraha Dinsosnaker yang saat ini meringkuk dibalik jeruji besi karena dihukum 18 bulan, terbukti korupsi pajak PPh dan PPn.”Dia diperiksa dan dimintai keterangan Rabu (24/07) terkait dugaan korupsi di Dinsosnaker Tahun Anggaran 2011 lalu.”kata sumber media ini.
Nama lain yang sudah dipanggil dan dimintai keterangan adalah Dimyath, Kadis Dinsosnaker Kota Tanjungpinang saat ini.”Pak Dimyath selaku kadis Dinsosnaker di periksa dan dimintai keterangan pada Senin (22/07) lalu.”tambah sumber.
Kepala Kejaksaan Negeri Tanjungpinang, Saidul Rasyid Nasution SH MH melalui Kasi Pidsus Maruhum Tambunan SH membenarkan adanya pemanggilan dan permintaan keterangan terhadap Saparman dan Dimyath tersebut.”Ada laporan dari masyarakat terkait dugaan kegiatan fiktif tahun 2011. Jadi, kita sekarang ini masih mengumpulkan bahan dan keterangan.”kata Maruhum ketika dijumpai Radar Kepri di PN Tanjungpinang, Rabu (24/07).
Menganai besarnya posting anggaran yang diduga di korupsi dengan modus kegiatan fiktif ini, menurut Marahum.”Posting anggaranya sekitar Rp 900 juta lebih dan yang terpakai sekitar Rp 850 juta.”katanya.
Terkait akan dipanggilnya Said Parman selaku kadis Dinsosnaker ketika itu, Maruhum mengatakan.”Rencananya hari Jumat (25/07), pak Said Parman selaku kadis Dinsosnaker, ketika kegiatan itu berlangsung akan kita panggil dan mintai keterangan.”tambah Maruhum.
Sedangkan untuk kasus dugaan korupsi di Dinsosnaker Tanjungpinang TA 2012 ketika di pimpin Juramadi Esram yang juga disinyalir banyak kegiatan fiktif. Maruhum berjanji akan mempelajari.”Nanti-lah bang, saya pelajari dulu.”ujarnya.(irfan)