; charset=UTF-8" /> Kenaikan Tarif Dasar Listrik Diduga Orderan Oknum Dewan - | ';

| | 898 kali dibaca

Kenaikan Tarif Dasar Listrik Diduga Orderan Oknum Dewan

Aksi demo LSM dan Ormas menolak kenaikan tarif listrik yang diduga orderan oknum dewan

Aksi demo LSM dan Ormas menolak kenaikan tarif listrik yang diduga orderan oknum dewan.

Batam, Radar Kepri-Rencana PLN Batam yang akan menaikan tarif dasar listrik (TDL) menuai protes masyarakat  Batam. Sebagaimana di ketahui bahwa tahun ini PLN Batam mengajukan pada pemerintah untuk menaikin tarif sebesar 17,19 %. Ditenggarai, kenaikan TDL ini orderan dari anggota DPRD kota Batam yang minta Rp 10 Miliar pada PLN.

Hal ini memicu protes besar-besaran oleh  pelanggan PLN Batam yang dipimpim oleh organisasi  buruh dan aktifis LSM dan ormas dengan melakukan aksi demo ke kantor PLN, kantor DPRD dan Pemko Batam, menolak dengan tegas kenaikan tarif listrik tersebut.

Sebagaimana diketahui pada  Senin (10/03), ratusan masa melakukan aksi demo yang dipimpin oleh aktifis LSM dan ormas, NCW Kepri, LAKI Pejuang 45 kota Batam, FPI kota Batam dan Gerak keris yang di dirikan tokoh ternama kepri Huzrin Hood dan atifis lainnya di kota Batam. Minta pada DPRD, pemerintah kota Batam dan PLN agar harga mati tarif dasar listrik kota Batam tidak dinaikan sebagaimana rencana PLN Batam.

Mulkansyah ketua LSM  NCW Probinsi Kepri mengatakan.”Kami menduga kenaikan tarif dasar listrik itu sarat kepentingan para pejabat pemko Batam. Apalagi, kami mendapat informasi  bahwa ada dugaan oknum anggota dewan meminta Rp 10 Miliar pada pihak PLN. Artinya kalau memang informasi ini benar adanya, bahwa anggota Dewan yang telah diberi amanah oleh rakyat untuk menyambung lidah rakyat. Telah menjual rakyatnya sendiri.”kata Mulkansyah kepada awak media ini Selasa (11/03).

Dilanjutkan Mulkansyah.”Ini tidak boleh dibiarkan, kita akan laporkan pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jarkata. Informasi telah menyakiti perasaan rakyat, bayangkan orang yang telah diberikan amanah oleh rakayat dan digaji pakai uang rakyat tetapi menyakiti perasaan rakyat. Kita minta kepada masyarakat Batam untuk tidak memilih lagi anggota Dewan yang sekarang yang tidak berbuat pada rakyat. Apalagi yang menyakiti perasaan rakyat sebagai mana informasi diatas, minta Rp 10 Miliar.”jelasnya.

Hal senada juga disampai Hery Marhat, ketua LSM LAkI Pejuang 45 yang juga koordinator aksi demo penolakan kenaikan tarif dasar listrik Batam. Walaupun ada pernyataan dari walikota Batam, Drs H Ahmad Dahlan, bahwa tarif dasar listrik tidak boleh naik atau dari anggota DPRD kota Batam yang menolak kenaikan tarif dasar listrik tersebut.”Itu hanya bahasa lip service saja, karena kalau berkaca kepada pembahasan tarif dasar listrik dan air di kota Batam. Kedua instansi ini selalu menolak, namun pada akhirnya ketika kedua perusahaan swasta di Batam tersebut tetap menaikan tarifnya. Namun kedua instansi Pemko dan DPRD tersebut lebih cendrung diam, disini kami menduga penolakan tarif dasar Listri atau air dikota Batam oleh DPRD dan Pemko Batam tak lebih dari pada barganing saja.”sebutnya.

Sementara itu ketua Fron Pembela Islam (FPI) Batam, Zaini Dahlan mengatakan.”Jikalau anggota DPRD dan Pemko Batam main-main dalam pernyataan yang menolak kenaikan tarif dasar listrik itu. Maka kami akan melakukan aksi demo yang lebih besar lagi dari yang kemarin. Karena ini tidak boleh dibiarkan ini adalah salah satu bentuk penzoliman yang dilakukan pemerintah dan perwakilan rakyat tersebut tersebut.”jelasnya.(taherman)

Ditulis Oleh Pada Rab 12 Mar 2014. Kategory Batam, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek