; charset=UTF-8" /> Kelangkaan Bensin Meresahkan Warga Dabo - | ';

| | 1,167 kali dibaca

Kelangkaan Bensin Meresahkan Warga Dabo

Kios bensin eceran di Dabosingkep juga mengalami kelangkaan BBM jenis premium.

Kios bensin eceran di Dabosingkep juga mengalami kelangkaan BBM jenis premium.

Lingga, Radar Kepri-Aktivitas ekonomi warga Lingga, khususnya Dabosingkep sangat terganggu, menyusul kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium (bensin) di wilayah ini sering terjadi, kelangkahan bensin membuat masyarakat menjerit.
Kelangkaan BBM bukanlah kejadian baru di Dabo mengingat hampir setiap bulannya sering kali terjadi, bahkan pemerintah daerah hingga saat ini belum dapat memberikan jalan keluar mengenai hal ini.
Final salah satu masyarakat Lingga menyampaikan ke media ini, bahwa masyarakat Singkep meminta campur tangan Gubernur Kepri untuk mencari jalan keluar keluhan masyarakat terkait kelangkahan premium yang sering terjadi.
Pemerintah daerah terlihat tidak mampu untuk memberikan solusi bagaimana masyarakat dapat membeli minyak sesuai dengan kebutuhan sehari hari. Sebelumnya Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lingga, Dasrul Azwir mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menangani masalah kelangkaan BBM ini jenis premium dan solar namun apa yang di perbuat oleh dinas tersebut, belum membawakan hasil.
Hingga kini dirinya mengaku belum ada solusi yang tepat untuk menangani masalah ini dan dia berharap agar lembaga legislatif juga turun tangan menangani masalah ini.”Kami sudah berusaha, tapi hingga saat ini memang belum ada jalan keluar kita sendiri juga bingung, kita harapkan semua pihak dapat membantu tidak saja eksekutif tapi legislatif juga turut carikan jalan keluar.”kata Dasrul.
Romi Subanu yang membidangi pengawasan di Distamben mengatakan.”Harga minyak perliter jenis Premium Rp 7500 perliternya. Namun harga lapangan tidak sesuai dengan Perbub tersebut.”ujar Romi.
Arman, warga Dabosingkep lainnya juga menilai  kelangkaan yang terjadi, sudah seharusnya pihak kecamatan turun kelapangan selaku pemerintah wilayah yang juga di dampingi Satpol PP dan juga pihak Kepolisian.”Ada dugaan bahwa kios masih ada menyimpan minyak. Kami melihat, jika hal ini terus di biarkan. Maka masyarakat akan tetap kesulitan untuk membeli minyak jenis premium.”katanya.
Dengan terjadinya kelangkaan tersebut  harga minyak mencapai Rp 9000 perliternya sesuai dengan di jual pengecer 1 botol Aqua dengan isi 1,5 liter di jual Rp 15 ribu perliter. Ketika di tannya salah satu pengecer mengatakan, bahwa mereka membeli hampir Rp1 600 000 per-drum.”Kami tak bisa berbuat banyak, kami terpaksa menjual segitu karena beli mahal.”ujar sumber yang tidak mau disebut namannya.
Ditambahkan.”Pedagang juga mengeluh ketika sering terjadi kelangkaan, pembeli  sepi pak, ini gara-gara minyak bensin susah. Jangankan mereka mau ke pasar, saya sendiri mau bepergian juga tidak berani terlalu jauh, karena takut kehabisan bensin motor jadi susah nantinya.”ujarnya.
Dengan kelangkaan yang selalu terjadi masyarakat berharap supaya distamben dengan dinas terkait melakukan Razia terkait masih adannya pengecer yang menjual di atas perbub yang sudah di sahkan.

Kelangkaan BBM jenis premium ini tidak saja terjadi di Dabo Singkep namun di beberapa wilayah Lingga juga mengalami hal yang sama. Hampir setiap bulannya kelangkaan BBM ini terjadi.
Hal ini dikarenakan jatah BBM selalu kekurangan padahal jumlah kendaraan di Lingga semakin hari selalu bertambah, namun belum ada satupun SPBU yang dibangun di Lingga, khususnya Dabo Singkep yang memiliki penduduk terbanyak di Lingga dan daerah ini yang paling sering terjadi kelangkahan minyak (muslim tambunan)

Ditulis Oleh Pada Rab 21 Mei 2014. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek