Kegiatan Balai Pelestarian Nilai Budaya Dipertanyakan
Tanjungpinang, Radar Kepri-Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang bernaung dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di jalanPramuka Nomor 7 belakangan ini menjadi sorotan.
Pasalnya, institusi tersebut diduga belum melaksanakan berbagai program kerja untuk anggaran tahun 2013. Kendati sudah lebih 8 bulan berjalan. Bukan itu saja, di dalam gedung yang di bangun mewah ini terkesan sepi penghuni. Tidak terlihat pegawai hilir mudik layaknya sebuah kantor melakukan aktivitas. Sementara kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Kota Tanjungpinang ini membawahi 4 provinsi.
Berdasarkan keterangan sumber yang tidak mau namanya dipublikasikan, menyebutkan kantor ini juga kurang melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana pembangunan kebudayaan.”Gedung yang mewah itu menyimpan berbagai makna yang sukar di implementasikan kepada masyarakat.”singkatnya.
Lanjut sumber, fungsi kantor ini seyogyanya melaksanakan pembangunan kebudayaan, khususnya kebudayaan Melayu, mengkaji dan membina serta mengembangkan budaya umum lokal yang terdapat di wilayah kerja di 4 (empat) Provinsi. Namun faktanya, semuanya terkesan mandek dan kurang terbuka.
Hal ini dituding sebagai akibat minimnya sosialisasi ketengah masyarakat, terutama di Kota Tanjungpinang yang menjadi pusat keberadaannya, baik secara langsung maupun melalui media.Masyarakat Kota Tanjungpinang banyak yang tidak tahu tentang fungsi dari keberadaan gedung mewah atau kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya yang berdiri di Negeri Gurindam kota Pantun tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya seperti Penelitian, Penganalisaan, Pendokumentasian, Penyuluhandiskusi, seminar, workhsop, Penerbitan, baik itu sejarah, seni maupun budaya, kurang terekspos dan terkesan tertutup.
Dikala media ini mencoba konfirmasi kepada Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Kota Tanjungpinang, DrsSuarman. Yang bersangkutan tidak berada ditempat. Sekretarisnya, Novendra, yang menerima media ini mengaku untuk sementara kegiatan yang ada belum berjalan. Sesuatu yang ironi memang, sudah sampai pertengahan tahun dari anggaran APBN (Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara) tahun 2013 yang akan masuk lagi ke APBN-P (Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Perubahan) belum juga ada kegiatan yang dilaksanakan.
Mungkin ini jugalah penyebab sepinya gedung megah dan luas itu, hanya ada security dan beberapa pegawai yang santai. Sementara, uang rakyat yang digunakan untuk membayar aparat-aparat Negara tersebut dengan berbagai kegiatannya. Program kerja yang tidak terlaksana atau barang kali belum memprogramkan kegiatan untuk tahun anggaran2013 ?(lanni)
Mestinya hasil-hasil penelitian disosialisasikan k masyarakat dengan cara seperti bedah buku supaya hasil penelitian dapat diketahui oleh masyarakat dan menjadi bahan pembangunan budaya lokal.