Jembatan Gugus Terancam Roboh, Oknum Dewan Bilang Tak Ada Masalah
Tanjungpinang, Radar Kepri-Meskipun telah beberapa kali disorot media ini terkait tambang biji bouksit yang diduga illegal. Yang semakin merajalela di Sei Carang, Tanjung Sebauk,Tanjung Lanjut, Sei Timun, Senggarang dan Dompak serta di Hanaria di Kilomter 11 arah Jl Tanjung Uban. Namun aktifitas tambang galian C di kota Tanjungpinang yang sangat meresahkan masyarakat setempat masih terus berlanjut sampai Rabu (22/05)
Informasi yang dihimpun media ini, Rabu(22/5) di jembatan Gugus Engku Hamidah ,Jl Daeng Celak Km 8 Sei Carang. Kegiatan penambangan yang dilakukan para pengusaha tambang. Terkesan tidak lagi memikirkan dampak lingkungan. Buktinya, para penambangan ini “membabi buta” merusak lingkungan dengan cara mengeruk biji bouksit yang akan di ekspor keluar negeri.
Dampak buruk, akibat aktifitas tambang tersebut selain merusak lingkungan juga merusak jalan raya disekitar Kilometer 11 arah Tanjung Uban dan Kilometer 12 Kijang serta jalan yang ada di daerah Senggarang. Mobil dumtruck yang bermuatan biji bauksit dengan ukuran melebihi kapasitas itu terlihat bebas melenggang.
Sampai Rabu (22/05), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Tanjungpinang di bawah kepemimpinan Surjadi MT yang seharusnya menegakan Perda. Namun hanya bisa berdiam diri saja dan menjadi penonton.”Seharusnya Satpol PP bertindak tegas terhadap para penambang illegal itu. Jika tidak berkerja dengan baik, untuk apa Satpol PP itu di gaji. Lebih baik dibubarkan saja.” Kata Ps (43) seorang warga Tanjungpinang.
Kemudian Ps menambahkan.”Sekitar pukul 12 30 Wib tadi Dinas (KP2KE) turun ke jembatan Gugus Engku Hamidah, Sei Carang bang. Tapi saya tak tahu mengapa dinas P2KE itu turun. Termasuk Ginta seorang anggota Dewan. Namun yang saya dengar tadi hanya omongan Ginta saja. Ginta bilang lokasi tambang. Tak ada masalah nambang, yang penting halal.”kata Ps menirukan ucapan Ginta.
Kepala Dinas Kelautan Perikanan Pertanian Kehutanan dan Energi (KP2KE) kota Tanjungpinang. Sumardi S sos yang dikonfirmasi media ini melalui pesan singkat SMS ke handphone selulernya. Sampai berita ini diunggah, belum memberikan jawaban. Sedangkan Andi Ginta Asmara, politisi dari Partai Demokrat ini belum berhasil dijumpai media untuk konfirmasi.(aliasar)