; charset=UTF-8" /> Ironis, Jumlah Balita Penderita Gizi Buruk Meningkat di Kampung Gubernur Kepri - | ';

| | 1,608 kali dibaca

Ironis, Jumlah Balita Penderita Gizi Buruk Meningkat di Kampung Gubernur Kepri

GIZI BURUK LANDA  KECAMATAN KUNDUR

Sebuah rumah yang ditempati warga dengan balita gizi buruk di Kundur.

Kundur, Radar Kepri-Data yang dikantongi awak media ini, sepanjang tahun 2013 gizi buruk telah terjadi di Kundur pada 4 balita. Diantara balita itu adalah Aria Putra Surya, asal kelurahan Tanjungbatu Barat, lahir  pada 21/02/2013, Parenra, balita asal kelurahanTanjungbatu Barat lahir 07/05/2013,  kemudia Daniel asal Desa Lubuk Tempan, lahir  pada12/05/2012 yang berujung kematian pada 04/05/2013 dan Firdawati lahir di kecamatan Durai, pada 27/05/2013  asal alamat terakhir Desa Lubuk.

Data ini dibenarkan oleh Petugas Pelaksana Gizi Puskesmas Kundur,  Banteng Sambiring mengatakan pada awak media ini, Senin (27/10).”Ada satu lagi kasus gizi buruk di kelurahan Tanjungbatu Kota, di tahun 2014 sekarang, yaitu Ragil lahir di kecamatan Karimun (2014) alamat terakhir di kelurahan Tanjungbatu Kota.”Terang Sembiring.

Sambung Sembiring.”Kami dari pihak Gizi hanya menjalankan tugas, sepanjang ada pasien gizi buruk, balita yang dibawa orang tuanya ke puskesmas ini atau ada laporan dari masyarakat akan kami datangi. Untu gizi buruk ini memang banyak pasien yang datang adalah kelas ekonomi lemah. Lihatlah rumahnya terkadang sanitasi atau WCK kadangpun tidak punya. Diperparah lagi makanan anak atau ASI tidak mencukupi memang latar belakang tentang ekonomi.”terang Sembering.

Akan tetapi dari beberapa kasus ini, dari data awak media ini ada satu balita ternyata anak seorang PNS warga kelurahan Tanjungbatu Barat berinisial WW, ternyata setelah ditanya menurut ibu balita memang Balitanya kurang mau makan.”Dikasi apa gitu sering dimuntahkan, padahal apalah kurang memang anak saya seperti ini, mungkin bawaan.”terang ibu balita yang disapa DN.

Namun WW  dan DN mengakui, karena hal ini anak kami ke puskesmas dan sekarang alhamdulillah sudah membaik.

Sementara juga ditempat terpisah, ketika hal ini ditanyakan kepada seorang satu RT di Dusun II desa Lubuk, Hanafi tentang warganya mengidap gizi buruk, khususnya balita yang bernama Firdawati (2). Hanafi membenarkan, bahkan bercerita tentang keluarga atau orang tua Firdawati yaitu Indra dan Fatimah.

Menurut Hanafi, Indra memang berasal dari Desa Lubuk bekerja serabutan saja, orang tua Indra bernama Azli, warga Dusun II sementara Fatimah berasal dari Kecamatan Durai.”Kalau tidak salah, mereka belum mempunyai kartu keluarga (KK) dan KTP, bahkan anak mereka juga belum mempunyai Akte Kelahiran.”kata Hanafi.

Menurut Hanafi.”Susah juga mau dibantu raskin dan RTLH, cobalah urus dulu surat pindah dari Durai ke Lubuk ini, sekalian  urus juga surat keterangan bidan dan Akte Kelahiran anaknya, nanti jika sudah siap, akan saya koordinasikan dengan pihak kepala Desa Lubuk ini bang, karena banyak juga warga kita disini yang kurang mampu, namun terlepas apapun tentang Indra nanti saya usahakan juga apa yang bisa dapat kami bantulah.”janji Hanafi.

Meningkat jumlah balita gizi butuk di Kundur yang masih wilayah asal Gubernur Kepri, H M Sani ini tentu saja sangat ironis.(suhendri)

Ditulis Oleh Pada Sel 28 Okt 2014. Kategory Karimun, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek