Ini Kata Supir Taksi Tentang Kepemimpinan Jokowi-Ahok
Jakarta, Radar Kepri-Kuatnya dukungan untuk Joko Widodo maju sebagai calon presiden (capres), ternyata bukan hanya isapan jempol belaka. Supir taksi dan pedagang kaki lima di Jakarta menyatakan sangat mendukung Jokowi, sapaan Joko Widodo maju sebagai Capres.
Rabu (12/12), Faisal Anwar, supir taksi express yang mengantar media ini ke bandara Soekarno-Hatta (Soeta) mengatakan.”Jakarta beruntung memiliki duet Joko-Ahok. Masalah macet dan banjir, perlahan tapi pasti mulai terasa berkurang.”kata Faisal.
Dalam perjalan dari Hotel Bidakara, Jakarta menuju Bandara Soeta, Faisal menuturkan.”Ibarat tim sepak bola, pasangan Jokowi-Ahok yang saat ini memimpin Jakarta, seperti pasangan emas.”katanya.
Tanpa ditanya, Faisal spontan menuturkan.”Kalau pak Jokowi maju, saya bersama pengemudi taksi lainnya, pasti mencoblos beliau (Jokowi, red). Orangnya sederhana dan tak neko-neko sehingga ketika ada yang macam-macam dan nyeleneh pada pak Jokowi, rakyat Jakarta langsung bereaksi. Terutama orang kecil seperti kami ini.”tuturnya.
Hal lain yang diungkapkan Faisal terhadap sosok kepemimpinan Joko-Ahok adalah.”Cara beliau menyelesaikan masalah, warga yang digusur diberikan solusi dengan memberikan rumah susun. Bukan sekedar rumah susun saja, tapi lengkap dengan isinya, ada TV, kulkas meja dan dapur. Nggak ada itu, gubernur lain di Jakarta ini yang menyelesaikan masalah tanpa masalah.”kata Faisal sambil tertawa lepas.
Faisal yang mengaku campuran Sunda dan Banten itu mengakui, persoalan banjir dan macet masih dirasakan walaupun tidak separah tahun-tahun sebelumnya.”Namun harus dilihat juga budaya dan kesadaran masyarakat Jakarta yang masih kurang. Nggak bisa langsung disalahkan pak Jokowi terhadap dua persoalan itu.”ujarnya.
Faisal Anwar juga mengkritik sebuah LSM yang menyoroti besarnya anggaran operasional Jokowi.”Tapi anggaran itu jelas dan dapat dipertanggungjawabkan pemakaiannya. Warga yang menerima dana ketika pak Jokowi blusukan juga tidak komplain ketika mereka menandatangani tanda terima. Kalau itu tak masalah, gubernur terdahulu, dana operasionalnya juga tinggi. Tapi nggak pernah tuh turun dan berdialog langsung dengan warga yang tertimpa musibah.”beber Faisal.
Ditambahkan Faisal, terhadap PNS malas, sikap dan tindakan Jokowi-Ahok juga jelas dan tegas.”Dulu, biasanya jam 11 00 Wib, PNS sudah keluyuran di Mall. Tapi sejak adanya tindakan keras terhadap PNS malas dan pembolos. Seperti seorang walikota yang dimutasi jadi kepala perpustakaan. Sekarang, sudah tidak terlihat lagi PNS yang berkeliaran di Mall pada jam kerja.”tuturnya.
Hal senada diungkap Mamat, seorang pedagang nasi goreng yang mangkal di seputaran hotel Bidakara.”Pak Jokowi beda dengan gubernur lain. Beliau tidak seperti pejabat lainnya, saya senang dengan kepolosan dan kejujuran beliau.”sebut Mamat yang mengaku orang Betawi asli itu.
Dikatakan Mamat, ketika BBM naik, ongkos busway tak dinaikkan pak Jokowi. Ini menjadi sasaran kritik dewan, tapi pak Jokowi dengan enteng mengatakan.”Saya belum bisa memberikan kenyaman dan rasa aman penuh bagi warga yang memakai jasa busway. Karena itu, ongkos busway tidak naik.”kata Mamat mengulang ucapan Jokowi.(irfan)